Pemidanaan Kepala Daerah yang Terduga Korupsi Akibat Operasi Tangkap Tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi

Authors

  • Titik Triwulan Tutik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.15642/aj.2021.7.1.72-97

Keywords:

Punishment; corruption; the hand arrest operatiom

Abstract

The Hand Arrest Operation (OTT) against Regional Heads suspected of committing criminal acts of corruption is a juridical authority given to the KPK in the context of efforts to eradicate corruption. OTT by the KPK can only be carried out with the following conditions: First, as long as there is “preliminary evidence”, “sufficient preliminary evidence”, and “sufficient evidence”. Second, continue to uphold human rights to the suspect. The prosecution of regional heads who are suspected of committing criminal acts of corruption through the KPK's Hand Arrest Operation (OTT) is carried out in three forms. First, the death penalty as regulated in Article 2 paragraph (2) of the 1999 PTPK Law in conjunction with the Corruption Act 2001. Second, imprisonment and fines, which are regulated in Article 5, Article 6, Article 7, Article 8, Article 9, Article 10, Article 11 and Article 12 of the Corruption Act 1999 in conjunction with the Corruption Act 2001. Apart from that, it is also provided for in Article 55 Paragraph 1 to 1 of the Criminal Code. Third, the additional penalty for substitute money is regulated in the Supreme Court Regulation Number 5 of 2014 concerning the additional penalty for Corruption Crimes. Given that corruption is an extraordinary crime and its prevention requires special steps. Therefore, it is necessary to synchronize the rule of law between the Criminal Procedure Code and the Corruption Act in supporting the existing legal system to be more effective.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Administrator. “Istilah OTT Kacaukan Hukum Acara.” Diakses 2 Februari 2021. http://harianhaluan.com/news/detail/61394/istilah-ott-kacaukan-hukum-acara.

Asyari, Fatimah. “Operasi Tangkap Tangan di Pusat dan Daerah untuk Meraih WTP Terkait Masalah Pelanggaran Hukum.” Jurnal Legalitas 2, no. 1 (Juni 2017).

Atmasasmita, Romli. Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan Aspek Internasional. Bandung: Mandar Maju, 2004.

Boy. “KPK Beberkan Cara Lakukan OTT.” Diakses 8 Januari 2021. https://www.jpnn.com/news/kpk-beberkan-cara-lakukan-ott.

Budiman, Aditya. “Kronologi OTT KPK yang Menjerat Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.” Diakses 1 Juli 2022. https://nasional.tempo.co/read/1547363/kronologi-ott-kpk-yang-menjerat-wali-kota-bekasi-rahmat-effendi/full&view=ok.

Dewi, Trias Yuliana. Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang tentang Penyadapan. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan, 2010.

Fauziah, Nur Laeli. “Penghapusan Pidana Bagi Pejabat Negara Penerima Gratifikasi.” Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam 1, no. 1 (Juni 2015).

Hiariej, Edward Omar Sharif. “Legalitas OTT KPK.” Harian Sindo. 3 April 2020.

———. “Operasi Tangkap Tangan.” Diakses 1 Februari 2021. https://nasional.kompas.com/read/2013/10/07/1116524/Operasi.Tangkap.Tangan.

Irawan, Adeng Septi. “Tindak Pidana Turut Serta sebagai Perantara Suap Perspektif Hukum Pidana Islam” 3, no. 1 (Juni 2017).

Kamil, Irfan. “Kronologi OTT terhadap Bupati Probolinggo dan Suaminya Terkait Jual Beli Jabatan.” Diakses 1 Juli 2021. https://nasional.kompas.com/read/2021/08/31/05561831/kronologi-ott-terhadap-bupati-probolinggo-dan-suaminya-terkait-jual-beli?page=all.

Kristian, dan Yopi Gunawan. Sekelumit tentang Penyadapan dalam Hukum Positif di Indonesia. Bandung: Nuansa Aulia, 2013.

Kusuma, Edward Febriyatri. “Memahami Istilah Operasi Tangkap Tangan di Kasus Patrialis Akbar.” Diakses 20 Desember 2020. https://news.detik.com/berita/d-3409476/memahami-istilah-operasi-tangkap-tangan-di-kasus-patrialis-akbar.

Lutfiasandh, K. Konsep Operasi Tangkap Tangan Tindak Pidana Korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Surabaya: Universitas Airlangga, 2019.

Marbun, Andreas N. Konsep Pemidanaan dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: MaPPI FHUI, t.t.

Mubarok, Nafi’. Buku Ajar Hukum Pidana. Sidoarjo: Kanzun Books, 2020.

Mubayyinah, Fira. “Legal Review of Indefinite Revocation of the Political Right to Hold Public Office Against Corruption Convicts.” Prohpetic Law Review 2, no. 1 (2019).

Muladi, dan Barda Nawawi Arief. Teori-teori dan Kebijakan Pidana. Bandung: Alumni, 1984.

Muwahid. “Penerapan Hukuman Mati Bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi.” Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam 18, no. 2 (Desember 2015).

Najih, M. Pengantar Hukum Indonesia. Malang: Setara Press, 2014.

Novianto, Raka Dwi. “Selama KPK Berdiri Sudah 141 OTT Digelar dan 100% Terbukti di Persidangan.” Diakses 1 Oktober 2021. https://nasional.sindonews.com/read/652859/13/selama-kpk-berdiri-sudah-141-ott-digelar-dan-100-terbukti-di-persidangan-1641808872.

Oktavianto, Rizky, dan Norin Mustika Rahadiri Abheseka. “Evaluasi Operasi Tangkap Tangan KPK.” INTEGRITAS: jurnal Antikorupsi 5, no. 2 (Desember 2019).

Rahmadani, W, S Iskandar, dan Radhali. “Legalitas Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi Terhadap Gubernur Aceh.” Syiah Kuala Law Journal 2, no. 3 (2018).

Ramelan. Hukum Acara Pidana: Teori dan Implementasi. Jakarta: Sumber Ilmu Jaya, 2006.

Rantukahu, E. “Korupsi dalam Konsep Hukum Formal dan Hukum Material.” Jurnal Lex Crimen 1, no. 2 (Juni 2012).

Saputra, Muhammad Alfin. “Implementasi Operasi Tangkap Tangan yang Dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi.” Implementasi Operasi Tangkap Tangan Yang Dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi 5, no. 4 (Oktober 2020).

Sarigih, Yasmirah Mandasari, Prasetyo Teguh, dan Jawade Hafidz. “Analisis Yuridis Kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai Penuntut Pelaku Tindak Pidana Korupsi.” Unifikasi: Jurnal Ilmu Hukum 5, no. 1 (Januari 2018).

Syarifah, Nur. “Mengupas Permasalahan Pidana Tambahan Pembayaran Uang Pengganti dalam Perkara Korupsi.” Diakses 27 November 2017. http://leip.or.id/mengupas-permasalahan-pidana-tambahan-pembayaran-uang-pengganti-dalam-perkara-korupsi/.

WIjaya, Arif. “Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Menurut UU NO. 31 Tahun 1999 jo. UU NO. 20 Tahun 2001.” Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam 2, no. 1 (Juni 2016).

Zainuri, Achmad. Akar Kultural Korupsi di Indonesia. Depok: Cahaya Baru Sawangan, 2007.

Downloads

Published

2021-06-24

Issue

Section

Articles