Konsep Miranda Rule dalam Hukum Pidana di Indonesia Perspektif Maqasid al-Shari’ah

Authors

  • Priyo Handoko UIN Sunan Ampel Surabaya
  • Anis Farida UIN Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.15642/aj.2021.7.2.386-408

Keywords:

miranda rule; maqasid al-shariah; KUHAP; hifz al-irdi

Abstract

This article examines the application of the Miranda rule concept in Criminal Procedure Law in Indonesia which is viewed from the perspective of maqa>s}id ash-syari>'ah. The research method used in this research is normative law which is described in an explorative-qualitative manner. The results of the study explain that the existence of The Miranda Rule concept in the Criminal Procedure Code in Indonesia is not entirely included. It is limited only to Article 52 of the Criminal Code which gives freedom to suspects or defendants in giving information. The right to remain silent is not justified in the Criminal Procedure Code as in Mirnada Right. This is because in some cases there was coercion by the authorities which then led to an inaccurate decision by the court. So maqa>s}id ash-syari>'ah views the concept of the miranda rule of benefit to be applied in criminal law in Indonesia, especially the Criminal Procedure Code as a form of safeguarding human dignity and human rights. Mistakes or harm should be minimized or even eliminated when dealing with human life or human dignity. So the author concludes that it is necessary for lawmakers or in this case the legislature and the government to carry out legal reforms to the existence of the rights of suspects or defendants in procedural law in accordance with the objectives or benefits of a law.

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amiruddin, dan Zainal Asikin. Pengamtar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Atmasasmita, Romli. Sistem Peradilan Kontemporer. Jakarta: Kencana, 2010.

———. Sistem Peradilan Pidana (Criminal Justice System): Perspektif Eksistensialisme dan Abolisionisme. Bandung: Bina Cipta, 1996.

Auda, Jasser. Maqasid al-Shari’ah a Beginner’s Guide. Herndon: The International Institute of Islamic Thought, 2008.

———. Maqasid al-Shari’ah as Philosophy of Islamic Law: A System Approach. Herndon: The International Institute of Islamic Thought, 2010.

———. Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah. Diterjemahkan oleh Rosidin dan Ali Abd. el-Mun’im. Bandung: Mizan, 2015.

Bakri, Asafri Jaya. Konsep Maqashid Syari’ah Menurut al-Syatibi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Busyro. Maqasid al-Syariah: Pengetahuan Mendasar Memahami Masalah. Jakarta: Prenadamedia Group, 2019.

Fazlurrahman. Islam. Diterjemahkan oleh Ahsin Muhamad. Bandung: Pustaka, 1984.

Fuady, Munir, dan Sylvia Laura. Hak Asasi Tersangka Pidana. Jakarta: Prenada Media Group, 2015.

Hamdi, Saibatul, dan Khabib Mustofa. “Mengahdirkan Konsep Hifz al-Irdi dalam Bermedia Sosial: Upaya Menyikapi Asusila Abu-Abu di Youtube.” El Madani: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam 1, no. 2 (2020).

Hatta, Moh. “Maqasid Shari’ah al-Shatiby sebagai Metode Hukum Islam yang Mandiri (Qaiman li Dhatih).” Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam 18, no. 1 (Juni 2015).

Hutapea, Pidel Kastro, dan Indra Karianga. “Prinsip Miranda Rule ‘The Right To Remain Silent’ dalam Perspektif Perbandingan Hukum.” Jurnal Media Iuris 2, no. 3 (Oktober 2019).

Lubis, M Sofyan. Prinsip Miranda Rights Hak Tersangka Sebelum Pemeriksaan. Jakarta: Pustaka Yustitia, 2010.

Mawardi, Ahmad Imam. Fiqh Minoritas: Fiqh al-Aqaliyat dan Evolusi Maqhasid al Syari’ah dari Konsep ke Pendekatan. Yogyakarta: LKiS, 2010.

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.

Mutakin, Ali. “Teori Maqasid al-Syari’ah dan Hubungannya dengan Metode Istinbath Hukum.” Kanun Jurnal Hukum 19, no. 3 (t.t.): Agustus 2017.

Pangaribuan, Luhut MP. Hukum Acara Pidana Suarat Resmi Advokat di Pengadilan. Depok: Papas Sinar Sinanti, 2014.

Pattipeiluhu, Meldrik B. “Penerapan Prinsip Miranda Rule dalam Pemeriksaan terhadap Tersangka.” Lex Crimen IV, no. 6 (Agustus 2015).

Rahardjo, Satjipto. Biarkan Hukum Mengalir Mengalir: Catatan Kritis Tentang Pergulatan Manusia dan Hukum. Jakarta: Kompas, 2007.

Salman, Otje. Filsafat Hukum. Jakarta: Refika Aditama, 2012.

Shalabi, Muhammad. Al-Makhdal fi Ta’rif bi al-Fiqh al-Islamy. Beirut: Dar al-Nahdah al-’Arabiyyah, 1969.

Sidiq, Syahrul. “Maqasid al-shari’ah dan Tantangan Modernitas: Sebuah Telaah Pemikiran Jasser Auda.” Jurnal Agama dan Hak Asasi Manusia 7, no. 1 (2017).

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 1986.

Tim Penyusun. “Hukuman Mati dan Peradilan yang Tidak Adil.” Diakses 18 September 2021. https://imparsial.org/evaluasi -praktik-hukuman-mati-pada-era-pemerintahan-jokowi-2014-2020-imparsial/.

Ulya, Zakiyatul. “Penyelenggaraan Perlindungan Anak dalam Perda Kota Surabaya No. 6 Tahun 2011 Perspektif Maqasid al-Shari’ah.” Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam 6, no. 1 (Juni 2020).

Usman, Suparman, dan Itang. Filsafat Hukum Islam. Serang: Laksita Indonesia, 2015.

Wijanarko, Dwi Seno, dan Irman Jaya. “Kedudukan Miranda Rules dan Penegakan Hukumnya dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia.” Jurnal Hukum Sasana 7, no. 2 (Desember 2021).

Yunus, Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Mahmud Yunus Wadzuriyah, 1990.

Zainuddin. “Penerapan Prinsip Miranda Rule Dalam Proses Penyidikan Perkara Pidana: Studi Kasus Kepolisian Resort Parigi Moutong.” Jurnal Legal Opinion 4, no. 6 (2016).

Downloads

Published

2021-12-10