Tobat bagi Pelaku Tindak Pidana HIraBah dalam Alquran (Kajian Surat Al-Maidah: 33-34)

Authors

  • Makinuddin Makinuddin UIN Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.15642/aj.2019.5.2.311-337

Keywords:

repentance, jarimah hirabah, mafhum muwafaqah, mafhum mukhalafah, tobat, jarimah hirabah, mafhum muwafaqah, mafhum mukhalafah

Abstract

QS. al-Ma idah (5): 33-34 specifically describes the crime of hirabah, which in the fatwa of the Indonesian Ulema Council is translated as an act of terrorism. The discussion of this writing is revolved around "What are the pronunciation instructions from al-Maidah (5): 33-34 related to repentance of the perpetrators of the crime hirabah if done after a permanent judge's decision?" After reviewing it using the Qur'anic interpretation rules (linguistic rules, and using descriptive analysis and inductive deductive mindset), it is concluded that: (1) Based on the theory of mantuq (explicit meaning), it is stated that repentance is carried out before being caught, not before a decision still a judge, can abort the sentence hirabah as the majority of writers interpret the Koran, except al-Maraghi who interpret the pronunciation "min qabl an taqdiru" with "except repentance committed by the perpetrator before there is a permanent judge's decision regarding his sentence (in kracht) ", and (2) that repentance committed by the perpetrators of the criminal offense after obtaining a permanent sentence from the judge cannot be accepted based on the theory of mukhum mukhalah (extra contra rio), but if using the theory of mafhum muwafaqah (analogy ), that repentance can abort the sentence hirabah even after there is a permanent decision of the judge (in kracht) based on the theory of mafhum muwafaqah, although not absolutely.

 

Abstrak: QS. al-Maidah (5): 33-34 secara khusus menjelaskan tindak pidana  hirabah, yang di dalam fatwa Majlis Ulama Indonesia diterjemahkan tindak pidana terorisme. Pembahasan dari penulisan ini adalah berkisar “Bagaimana petunjuk lafal dari al-Maidah (5): 33-34 terkait tobat pelaku tindak pidana hirabah jika dilakukan setelah ada keputusan hakim yang tetap?” setelah dikaji dengan menggunakan kaidah tafsir Alquran (kaidah kebahasaan, dan menggunakan analisis deskriptif serta pola pikir deduktif induktif), maka disimpulkan bahwa: (1) Berdasarkan teori mantuq (makna tersurat), maka dinyatakan bahwa tobat yang dilakukan sebelum ditangkap, bukan sebelum ada keputusan tetap hakim, dapat menggugurkan hukuman hirabah sebagaimana pendapat mayoritas penulis tafsir Alquran,  kecuali al-Maraghi yang menafsirkan lafal “min qabl an taqdiru “ dengan “kecuali tobat yang dilakukan pelaku sebelum ada keputusan hakim yang tetap tentang hukumannya (in kracht)”, dan (2) bahwa tobat yang dilakukan pelaku tindak pidana hirabah  setelah mendapatkan keputusan hukuman tetap dari hakim tidak dapat diterima berdasarkan teori mafhum mukhalah (extra contra rio), namun jika menggunakan teori mafhum muwafaqah (analogi), bahwa tobat dapat menggugurkan hukuman hirabah walaupun sesudah ada keputusan tetap hakim (in kracht) berdasarkan teori mafhum muwafaqah walaupun tidak secara mutlak.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Alusy. Ruh al-Ma’ani. Juz 5. Beirut: Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, 1994.
Al-Jurjany. Al-Ta’rifat. SIngapura: al-Haramayn, t.t.
’Audah, Abdul Qodir. Al-Tashri’ al-Jinaiy al-Islamy. Juz 1. Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1992.
Bahiej, Ahmad. “Sejarah dan Problematika Hukum Pidana Materiel di Indonesia.” Jurnal Sosio-Religia 5, no. 2 (Februari 2006).
Bakry, Kasman, dan Edi Gunawan. “Kontekstualisasi Teologi Keadilan dalam Hukum Qishâsh dan Poligami.” Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam 4, no. 1 (Juni 2018).
Bantany, Muhammad Nawawy Ibn ‘Umar al-. Sharh Tanqih al-Qawl al-Hathis. Mesir: ‘Isa al-Babi al-Halaby, t.t.
Baqy, Fuad ’Abd al-. Fath al-Rahman. Beirut: Dar al-Fikr, t.t.
Dahlan, Ihsan Muhammad. Siraj al-Talibin. Vol. 1. Surabaya: Al-Hidayah, t.t.
Djamaluddin, Burhan. “Konsep Tobat dalam Al Qura’an”, Disertasi S3 Sarjana Tafsir (Surabaya: Perpustakan Uinsa, 1993.” Disertasi, IAIN Sunan Ampel, 1993.
Djazuli, Ahmad. Fiqih Jinayah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Haddad, Abd. Allah Ba ‘Alawi al-. al-Nasaih al-Diniyyah wa al-Wasaya al-Imaniyyah. Tasikmalaya: Kairo, t.t.
Hawwa, Sa’id, dan Wahbi Sulayman al-Fawiji. al-Asl al-Thalis al-Islam. juz 1, 1981.
Jazairy, Abu Bakar al-. Minhaj al-Muslim. Madinah: Maktabat al-‘Ulum wa al-Hukm, t.t.
Kathir, Ibn. Tafsir al-Qur’an al-`Azim. Juz 2. Kairo: At-Tawfiqiyah, t.t.
Mahmudi. “Analisi Fikih Jinayah terhadap Kejahatan Kemanusiaan.” Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam 18, no. 2 (Desember 2015).
Majelis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975. Jakarta: Erlangga, 2011.
Mubarok, Nafi’. “Pidana Qisas dalam Prespektif Penologi.” Jurnal Al-Qanun 20, no. 2 (Desember 2017).
———. Suplemen Pengetahuan Hukum Pidana. Surabaya: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel, 2017.
———. “Tujuan Pemidanaan dalam Hukum Pidana Nasional dan Fiqh Jinayah.” Jurnal Al-Qanun 21, no. 2 (Desember 2015).
Munajat, Makhrus. Dekonstruksi Hukum Pidana Islam. Sleman: Logung Pustaka, 2004.
Nawas, N. Wahai Jiwa yang Tentram. Surabaya: Bungkul Indah, 1986.
Rohmah, Ivvany Ningtyas Seily. “Pemberian Remisi Kepada Pelaku Tindak Pidana Narkotika Perspektif Hukum Pidana Islam.” Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam 3, no. 1 (Juni 2017).
Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah. Diterjemahkan oleh Husein Nabhan. Juz 2. Bandung: Al-Ma’arif, 1987.
Sabuny, Muhammad ’Aly al-. Rawai’ al-Bayan fi Tafsir Ayah al-Ahkam. Juz 1. Beirut: Dar al-Fikr, t.t.
Sayis, Ali al-. Tafsir Ayat al-Ahkam. juz 2. Mesir: Matba’at Muhammad Subayh, t.t.
Shihab, M. Quraish. Tafsir al Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Juz 3. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Situmorang, Yoppy Kurniawan, Yuliati, dan Nurini Aprilianda. “Kriminalisasi Kelalaian dalam Perbuatan Persiapan Tindak Pidana Terorisme di Indonesia.” Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam 5, no. 1 (Juni 2019).
Suyuti, Jalal al-Din al-. Lubab al-Hadith. Kairo: Isa al-Babi al-Halabi wa Sharkah, t.t.
Zahrah, Muhammad Abu. Al-Jarimah wa al- ‘Uqubah fi al-Fiqh al-Islami -al-‘Uqubah. Beirut: Dar al-Fikr, t.t.

Downloads

Published

2019-12-20