Penyelenggaraan Umrah Dalam Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen Pasca PMA No. 8 Tahun 2018
DOI:
https://doi.org/10.15642/ad.2020.10.2.170-200Keywords:
Islamic Pilgrimage (‘Umrah), Qualification, Consumer Protection, Umrah, Kualifikasi, Perlindungan KonsumenAbstract
To give better protection to the prospective participant of the Islamic pilgrimage (‘umrah), the Minister of Religious Affairs has just added consideration to the Consumer Protection Law in enacting the Minister of Religious Affairs’ Regulation No. 8 of 2018. According to the Consumer Protection Law, this research studies the qualification of the Islamic Pilgrimage’s prospective participant and organizer. It also looks at the recourse obtained by the prospective participants from the perspective of the consumer protection law, after the enactment of the Minister of Religious Affairs’ Regulation No. 8 of 2018. This research is using a juridical-normative approach by specifying the study in a descriptive-analytical manner. The result shows that the Consumer Protection Law’s provision qualifies the prospective participant of Islamic pilgrimage (‘umrah) as a consumer, whereby its organizer as a business actor. From the perspective of the Consumer Protection Law, the enactment of the Minister of Religious Affairs’ Regulation No. 8 of 2018 has not yet fully safeguarded the prospective participant’s interests. In conclusion, after bearing into mind that their rights have not yet wholly fulfilled, particularly at the time of departure cancellation.
Pemberlakuan PMA No. 8 Tahun 2018 dengan mempertimbangan ketentuan Undang-Undang Perlindungan Konsumen merupakan hal baru diharapkan dapat lebih memberikan perlindungan terhadap calon jemaah umrah. Penelitian ini mengkaji bagaimanakan kualifikasi calon jemaah umrah serta PPIU berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen serta bagaimanakah perlindungan calon jemaah umrah dalam perspektif perlindungan konsumen pasca pemberlakuan PMA No. 8 Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian yurudis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa calon jemaah umrah dapat dikualifikasikan sebagai konsumen dan PPIU juga dapat dikualifikasikan sebagai pelaku usaha berdasarkan Ketentuan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Perlindungan calon jemaah umrah dalam perspektif perlindungan konsumen pasca pemberlakuan PMA No. 8 Tahun 2018 belum sepenuhnya memberikan perlindungan bagi calon jemaah umrah, mengingat pemenuhan akan hak-hak para calon jemaah umrah tidak dapat terpenuhi terlebih dalam hal terjadinya gagal berangkatnya calon jemaah umrah.
Downloads
References
Crisani, Theresia Anita. “Studi Hukum Berdasarkan Perkembangan Paradigma Pemikiran Hukum Hukum Menuju Metode Holistik”. Jurnal Hukum Pro Justitia, Vol. 26 No. 4. Oktober, 2008.
Ferdinan, “63.310 Calon Jemaah Umrah Tertipu First Travel, Kerugian Rp. 905 M”, dalam https://news.detik.com/berita/d-3873906/63310-calon-jemaah-umrah-tertipu-first-travel-kerugian-rp-905-m, (22 Agustus 2018).
Komite Akreditasi Nasional, “Workshop Skema Sertifikasi PPIU Bagi Calon LS PPIU”, http://www.kan.or.id/index.php/8-news/142-workshop-skema-sertifikasi-ppiu-bagi-calon-ls-ppiu. (29 September 2019).
Kompas TV, “Penipuan Umrah di Bandung, Polisi Sita Rp 1,6 Miliar”, www.tribunnews.com/nasional/2018/01/30/penipuan-umrah-di-bandung-polisi-sita-rp-16-miliar, (22 Agustus 2018).
Miru, Ahmadi dan Sutarman Yado. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004.
Nasution, AZ.. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Diadit Media, 2011.
Putra, Aji YK. “Kasus Penipuan Umrah, Bos Hasanah Tour Sriwijaya Ditangkap Di Jawa Barat”, https://regional.kompas.com/read/2018/06/20/21113081/kasus-penipuan-umrah-bos-hasanah-tour-sriwijaya-ditangkap-di-jawa-barat, (22 Agustus 2018).
Putsanra, Dipna Videlia. “Biro Umrah Hannien Tour Solo Dilaporkan atas Dugaan Penipuan”, https://tirto.id/biro-umrah-hannien-tour-solo-dilaporkan-atas-dugaan-penipuan-cxSg, (22 Agustus 2018).
Sari, Novita. “Penerapan Asas Ultimum Remedium Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika”. Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 17 No. 3. Sepetember, 2017.
Shidarta. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: Grasindo, 2004.
Shofie, Yusuf. Penyelesaian Sengketa Konsumen Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK). Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003.
Sidabalok, Janus. Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006.
Soekanto, Soerjono. et al,. Penelitian Hukum Normatif suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali, 2006.
Soemitro, Ronny Hanitijo. Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990.
Sudjito. Ilmu Hukum Holistik: Studi Untuk Memahami Kompleksitas dan Pengaturan Pengelolaan Irigasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014.
Sumadi. Metode Penelitian.Jakarta: Rajawali, 1988.