Problematika Yuridis Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Dalam Perspektif Ilmu Perundang-Undangan

Authors

  • Ahmad Gelora Mahardika IAIN Tulungagung

DOI:

https://doi.org/10.15642/ad.2020.10.1.93-113

Keywords:

Pandemic, Regulation, Law

Abstract

Abstract: Covid-19 pandemic outbreak is a new phenomenon for Indonesian Government. Although Indonesia already has regulations, The 2018 Health Quarantine Act Number 6. However, the law requires government regulations to be implemented. Based on this, President issued The 2020 Government Regulation Number 21, as a legal basis for the enactment of Large-Scale Social Restrictions. However, formally and materially, many problems on The 2020 Government Regulation Number 21. In addition, the material regulated in Government Regulations does not answer the questions contained on The 2018 Health Quarantine Act Number 6. Therefore, this article wants to answer questions related to how the juridical analysis of The 2020 Government Regulation Number 21 in the perspective of legislation. The method  of research in this article is normative juridical by analyzing a number of laws and regulations. The conclusion in this article is that The 2020 Government Regulation Number 21 does not meet the minimum requirements as a implementing regulation, it is necessary to make a new government regulation to replace it.

 

Abstrak: Wabah pandemi Covid-19 merupakan fenomena baru bagi Pemerintah Indonesia. Meskipun pada hakikatnya, Indonesia telah mempunyai regulasi yang mengatur hal tersebut yaitu Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Akan tetapi, Undang-Undang tersebut memerlukan peraturan pemerintah untuk dapat dilaksanakan. Berdasarkan hal tersebutlah, Presiden kemudian menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 sebagai landasan hukum diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar. Namun, secara formil maupun materiil, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 menyimpan banyak persoalan. Selain itu, materi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah sama sekali belum menjawab pertanaan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018. Oleh karena itulah, artikel ini hendak menjawab pertanyaan terkait bagaimanakah analisis yuridis Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 dalam perspektif ilmu perundang-undangan. Metode penelitian dalam artikel ini adalah yuridis normatif yaitu dengan menganalisis sejumlah peraturan perundang-undangan. Kesimpulan dalam artikel ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 belum memenuhi syarat minimal sebagai suatu peraturan pelaksana yang layak, oleh karena itulah perlu di buat peraturan pemerintah baru untuk menggantikannya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abel, Thomas, and David McQueen. “The COVID-19 Pandemic Calls for Spatial Distancing and Social Closeness: Not for Social Distancing!” International Journal of Public Health 65, no. 3 (2020): 231. https://doi.org/10.1007/s00038-020-01366-7.
Ainslie, Kylie E C, Caroline E. Walters, Han Fu, Sangeeta Bhatia, Haowei Wang, Xiaoyue Xi, Marc Baguelin, et al. “Evidence of Initial Success for China Exiting COVID-19 Social Distancing Policy after Achieving Containment.” Wellcome Open Research 5 (2020): 81. https://doi.org/10.12688/wellcomeopenres.15843.1.
Arnold, Craig, and Lance Gunderson. “Adaptive Law and Resilience.” Environmental Law Reporter, no. 5 (2013): 10426–43. http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2225619.
Asshiddiqie, Jimy. Perihal Undang-Undang. Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
Bhangu, Aneel, Ismail Lawani, Joshua S. Ng-Kamstra, Yanfeng Wang, Albert Chan, Kaori Futaba, Simon Ng, et al. “Global Guidance for Surgical Care during the COVID-19 Pandemic.” British Journal of Surgery, no. March (2020). https://doi.org/10.1002/bjs.11646.
Fauzan, H.M. Kaidah Penemuan Hukum Yurisprudensi Bidang Hukum Perdata. Jakarta: Prenada Media, 2014.
Houssein, Zainal Arifin. “Pembentukan Hukum Dalam Perspektif Pembaruan Hukum.” Rechtsvinding 1, no. 3 (2012): 257–75.
Indrarti, Maria Farida. Ilmu Perundang-Undangan. Jakarta: Kanisius, 2007.
———. Ilmu Perundang-Undangan. Yogyakarta: Kanisius, 1998.
Langford, Peter, Ian Bryan, and John McGarry. Hans Kelsen and the Natural Law Tradition. Boston: Brill, 2019.
Looi, Mun-Keat. “Covid-19: Japan Ends State of Emergency but Warns of ‘New Normal’.” BMJ (Clinical Research Ed.) 369, no. May (2020): m2100. https://doi.org/10.1136/bmj.m2100.
Maftuh, Effendi, and Tri Cahya Indera Permana. “Usulan Rumusan Hukum Acara ( Ius Constituendum ) Pengujian Peraturan Perundang-Undangan Di Bawah Undang- Undang Oleh Mahkamah Agung.” Media Hukum 2, no. 1 (2018): 31–39.
Rimmer, Abi. “Covid-19: Doctors Still Do Not Have #properPPE.” BMJ (Clinical Research Ed.) 369, no. April (2020): m1423. https://doi.org/10.1136/bmj.m1423.
Solomon, Mildred Z., Matthew Wynia, and Lawrence O. Gostin. “Scarcity in the Covid-19 Pandemic.” The Hastings Center Report 50, no. 2 (2020): 3. https://doi.org/10.1002/hast.1093.
Sukardi, Sukardi, and E. Prajwalita Widiati. “Pendelegasian Pengaturan Oleh Undang-Undang Kepada Peraturan Yang Lebih Rendah Dan Akibat Hukumnya.” Yuridika 27, no. 2 (2012): 103–16. https://doi.org/10.20473/ydk.v27i2.293.
Thohari, Ahmad Ahsin. “Pendek Umur Peraturan.” Kompas, July 15, 2015.

Downloads

Published

2020-04-15

How to Cite

Gelora Mahardika, A. . (2020). Problematika Yuridis Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Dalam Perspektif Ilmu Perundang-Undangan. Al-Daulah: Jurnal Hukum Dan Perundangan Islam, 10(1), 93–113. https://doi.org/10.15642/ad.2020.10.1.93-113

Issue

Section

Articles