Tradisi Ngorek Pada Upacara Nyongkolan Perkawinan Adat Sasak Tanak Awu

Authors

  • Jamaludin Jamaludin Universitas Mataram
  • Arif Sugitanata UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.15642/alhukama.2020.10.2.319-348

Keywords:

Ngorek; Marriage; Sociology of Law; Tanak Awu.

Abstract

This article discusses the tradition of ngorek at the nyongkolan ceremony in the traditional Sasak Tanak Awu marriage. The ngorek tradition is a tradition which is done in the afternoon when the nyongkolan event is taking place. At the time of the event, the groomsmen perform the tradition of chopping or stabbing one of his own limbs with a sharp weapon such as swords, kris and so on, so that sometimes these activities cause injuries to their limbs. The main focus of the study of this article is why the Sasak Tanak Awu people still practice the tradition of ngorek by using the concept of reasons for the emergence of legal practice in society which was initiated by Satjipto Raharjo, this paper finds that the factors of the Tanak Awu Village community in carrying out the Ngorek tradition are, first, to show off invulnerability, second, attracts girls and third, keeps tradition

Artikel ini membahas mengenai tradisi ngorek pada upacara nyongkolan dalam perkawinan adat Sasak Tanak Awu. Tradisi ngorek adalah sebuah tradisi dimana dilakukan pada sore hari ketika acara nyongkolan sedang berlangsung. Pada saat acara tersebut, laki-laki pengiring pengantin melakukan tradisi ngorek dengan cara membacok atau menusuk salah satu anggota badannya sendiri dengan keras menggunakan senjata tajam seperti pedang, keris dan lain sebagainya, sehingga terkadang kegiatan tersebut menyebabkan terjadinya luka-luka pada anggota badan merekaf. Fokus utama kajian artikel ini adalah mengapa masyarakat Sasak Tanak Awu masih melakukan tradisi ngorek dengan menggunakan konsep alasan munculnya praktek hukum dalam masyarakat yang digagas oleh Satjipto Raharjo, tulisan ini menemukan bahwa faktor-faktor masyarakat Desa Tanak Awu melakukan tradisi Ngorek adalah, pertama, untuk memamerkan ilmu kebalnya, kedua, menarik perhatian para gadis dan ketiga, menjaga tradisi.

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Muhammad Soni. (Selaku penyongkol atau yang punya acara begawe). Wawancara. Dusun Tanak Awu Bat Desa Tanak Awu, Senin, 03 Desember 2018.

Abil, Amak. (Tokoh masyarakat). Wawancara. Dusun Tanak Awu Bat Desa Tanak Awu, 01 Desember 2018.

Ani, Amaq. (Tokoh Adat). Wawancara. Desa Tanak Awu, 03 Mei 2018.

Anwar, M. Chaerul. “Nilai Edukatif dalam Budaya Lombok Nyongkolan.” Imaji, Vol. 18, No. 1 (April 2020).

Awan, Mamiq. (Tokoh masyarakat). Wawancara. Dusun Tanak Awu Desa Tanak Awu, 27 November 2018.

Eka, Abah. (Tokoh agama). Wawancara. Dusun Tanak Awu 1 Desa Tanak Awu, 03 Desember 2018.

Erna, Mamiq. (Tokoh adat). Wawancara. Dusun Tanak Awu Bat Desa Tanak Awu, 30 November 2018.

Fitri, Amak. (Tokoh masyarakat). Wawancara. Dusun Perendak Desa Tanak Awu, 11 Desember 2018.

Hariawan, Yudi. (Pemilik acara Nyongkolan). Wawancara. Dusun Tanak Awu Desa Tanak, 08 Desember 2018.

Hasil observasi awal di Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, 12 Mei 2018.

Hasil observasi di seluruh Dusun Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, 14 Mei - 30 Mei 2018.

Indra. (Pelaku Ngorek). Wawancara. Dusun Tanak Awu Bat Desa Tanak Awu, 02 Desember 2018.

Irawan, Didi. (Pemilik acara Nyongkolan). Wawancara. Dusun Singe Desa Tanak Awu, 05 Desember 2018.

Lukman, Lalu. Tata Budaya Adat Sasak di Lombok. Mataram: 2008.

Mar’ah, Amak. (Tokoh adat). Wawancara. Dusun Tanak Awu Bat Desa Tanak Awu, 27 November 2018.

Murtazam. (Pemilik acara Nyongkolan). Wawancara. Dusun Tanak Awu Bat Desa Tanak Awu, 11 Desember 2018.

Mustakim, Lalu. (Pelaku tradisi Ngorek). Wawancara. Dusun Tanak Awu Desa Tanak Awu, 29 November 2018.

Mustofa, Imron. "Pendidikan Islam sebagai Institusi Politik Demokrasi Tertinggi di Indonesia," Halaqa: Islamic Education Journal. Vol. 1, No. 1, 2017.

______________. "Problematika Pembaharuan Pemikiran Islam Kontemporer di Indonesia," EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam. Vol. 7, No. 1, 2017.

Nikmatullah, ‘Kontekstualisasi Hadis Pernikahan Dalam Tradisi Islam Lokal: Nyongkolan di Lombok’, Hikmah, Vol. 14. No. 2, 2018.

Niotolovo, ‘Karakteristik Kajian Sosiologi Hukum’, Http://Blogspot.Co.Id/2013/06/.Html, accessed 10 Agustus 2020.

Novi, Mamiq. (Sekretaris Desa). Wawancara. Desa Tanak Awu, 25 September 2018.

Pangkuyuda. (Pelaku praktik tradisi Ngorek). Wawancara. Dusun Perendak Desa Tanak Awu, 09 Desember 2018.

Prahana, Lalu Muhammad Gitan. dan Joko Winarko. “Lagu Kiddung Dalem dalam Upacara Adat Nyongkolan Suku Sasak di Kabupaten Lombok Tengah (Bentuk Penyajian dan Bentuk Lagu)”. Apron, Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, Vol. 1, No. 15. 2020.

Puji. (Pelaku tradisi Ngorek). Wawancara. Dusun Tanak Awu Desa Tanak Awu, 08 Desember 2018.

Qamar, Nurul, et al. Sosiologi Hukum. Makassar: Mitra Wacana Media, 2015.

Rahman, M. Fachir. Kerajaan-kerajaan Islam di Nusa Tenggara Barat. Mataram: Alam Tara Institute, 2014.

Rumokoy, Donald Albert. and Frans Maramis. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014.

Saebani, Beni Ahmad. Sosiologi Hukum. Bandung: CV Pustaka Setia, 2007.

Selake, Kurdap. Mengenal Budaya dan Adat Istiadat Komunitas Suku Sasak di Desa Tradisional Sade. Mataram: 2011.

Triwahyudi, Febri. dan Achmad Mujab Masykur, ‘Makna Merarik dan Nyongkolan Bagi Pasangan Pengantin di Nusa Tenggara Barat’, Jurnal Empati, Vol. 3, No. 2. 2014.

Yani, Muhammad. (Pelaku Ngorek). Wawancara. Dusun Tanak Awu Bat Desa Tanak Awu, 30 November 2018.

Yosi. (Pelaku tradisi Ngorek). Wawancara. Dusun Tatak Desa Tanak Awu, 06 Desember 2018.

Zainuddin. Sosiologi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.

Zainudin. “Nilai-Nila Pendidikan Adat Nyongkolan Masyarakat Sasak di Desa Gelogor Kecamatan Kediri Lombok Barat,” Jurnal Elkatarie, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Sosial, Vol. 2, No. 2. Oktober-April 2019.

Downloads

Published

2021-03-01

How to Cite

Jamaludin, J., & Sugitanata, A. . (2021). Tradisi Ngorek Pada Upacara Nyongkolan Perkawinan Adat Sasak Tanak Awu. AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 10(2), 319–348. https://doi.org/10.15642/alhukama.2020.10.2.319-348