UPACARA SIKLUS KELAHIRAN ANAK MENURUT MASYARAKAT NAHDHATUL ULAMA WARU SIDOARJO JAWA TIMUR

Authors

  • Hammis Syafaq

DOI:

https://doi.org/10.15642/al-hukama.2014.4.2.256-301

Keywords:

Upacara, siklus kelahiran, Nahdlatul Ulama, Waru

Abstract

Abstract: There are a series of rituals commencing the birth of a baby in the Traditional Muslim Community of Waru Sidoarjo which is affiliated with Nahdlatul Ulama (NU) organization. The rituals are tingkeban in the seventh month of pregnancy, babaran and brokohan after the child labor, pasaran in the fifth day of the child, aqiqah for cutting the hair of the child and khitanan when the child is circumcised. In interpreting the meaning of these ritual cycles, the community is divided into three variants: the first is those who believe that the ritual is part of bid'ah or innovation forbidden in Islam. This group is termed a reformed NU. They would attend the ritual when they were invited. The second are those who consider the ritual part of religious practice, founded on the interpretation of the Qur'an. Hadith and Athar, and opinions of Muslim jurists. They acknowledge the rituals as innovation, which is a good one and, therefore, applicable. The group is called a traditionalists-normative NU. The third are those who state that the rituals are ancestors' traditions, which do not have to be religiously interpreted or founded. the group is dubbed a traditional-syncretic NU.

Abstrak: Di antara upacara siklus kelahiran yang dilaksanakan oleh masyarakat NU di Waru adalah tingkeban, upacara yang diadakan pada bulan ketujuh dari masa kehamilan, babaran atau brokoan, yaitu upacara pada saat kelahiran bayi, pasaran, upacara pada hari kelima sesudah kelahiran, aqiqah, upacara penyembelihan kambing dan pemotongan rambut si bayi dan khitan. Dalam memaknai upacara siklus siklus kelahiran anak, masyarakat NU di Waru terbagi menjadi tiga varian: Pertama, NU-reformis, mereka yang memaknai upacara siklus kelahiran anak karena termasuk dalam kategori bid'ah, sementara semua bid'ah itu dilarang oleh agama dan tidak ada kategorisasi bidah hasanah dan sayyiah. Meskipun menolak, mereka tetap hadir dan mengikuti prosesi upacara siklus kelahiran anak jika mendapat undangan dari tetangga. Kedua, NU-tradisionalis normatif, mereka yang memaknai upacara siklus kelahiran anak sebagai praktik keagamaan yang memiliki landasan normatif dari al-Quran, hadis, athar, dan pendapat ulama. Jika dikategorikan sebagai bagian dari bid'ah karena Nabi tidak pernah melakukannya, maka upacara ini sebagai bagian dari bentuk bid‘ah yang positif (bid'ah hasanah). Ketiga, NU-tradisionalis sinkretis, mereka yang memaknai upacara siklus kelahiran anak sebagai tradisi nenek moyang, sehingga dalam melaksanakan upacara ini, mereka tidak merujuk pada landasan normatif yang dianut oleh ulama NU.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmad Jainuri, Orientasi Ideologi, 68; Greg Fealy, Nahdlatul Ulama, Traditional Islam and Modernity in Indonesia, Clayton: Monach University, 1996.

Ahidul Asror, Islam dalam Tradisi Lokal, Disertasi, Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2006.

Ahmad Jainuri, Orientasi Ideologi Gerakan Islam, Surabaya: LPAM, 2004.

Ahmad Zahro, Tradisi Intelektual NU, Yogyakarta: LKiS, 2004.

Akh. Minhaji, Ahmad Hassan and Islamic Legal Reform in Indonesia (1887-1958), Yogyakarta: Kurnia Salam Semesta Press, 2001.

Albert Hourani, A History of the Arab People, Cambridge: The Belknap Press, 1991.

Ali Maschan Moesa, Nasionalisme Kiai, Yogyakarta: LKiS, 2007.

Al-Nasā’ī, Sunan, Jalāluddīn al-Suyūtī (sharh) vol. 1, Beirut: Dār al-Bashā’ir al-Islāmīyah, t.t.

al-Nawawī, Matan al ‘Arba’īn al Nawawīyah, Surabaya: al-Hidayah, t.t.

___________, Riyād al Sālihīn, Kairo: Dār Ihyā’ al-Kutub al-‘Arabīyah, t.t.

al-Nisābūrī, al Lu’lu’ wa al Marjān, vol. 1 t.t.: Dār al-Fikr, t.t.

al-Shawkānī, Nayl al Awtār, vol. 5 Kairo: Dār al-hadis, 1998.

al-Shīrāzī, Mukhtasar Zād al Ma’ād, Kairo: Maktabat al-‘Asalī, t.t

Andre Moller, Ramadan di Jawa, ter. Salomo Simanungkalit, Jakarta: Nalar, 2005.

Andrew Beatty, Variasi Agama di Jawa, ter. Achmad Fedyani Saefuddin, Jakarta: Raja Grafindo, 2001.

Approaches to Islam in Religious Studies, ed. Richard C. Martin, USA: Arizona State University, 1985.

Asep Saeful Muktad, Komunikasi Politik NU, Yogyakarta: LP3ES, 2004

Beatty, Variasi Agama di Jawa, ter. Achmad Fedyani Saefuddin, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.

David E. Apter, The Politics of Modernization, Chicago: Chicago University Press, 1965), 43-44.,

Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta: LP3ES, 1996.

Faisal Isma’il, Pijar-pijar Islam. Pergumulan Kultur dan Struktur, Yogyakarta: LESFI, 2003.

Ensiklopedi Hukum Islam, vol. 1, Jakarta: Ichtiar Baru van Hove, 1996.

Ernest Gellner, Muslim Society, Cambridge: Cambridge University Press, 1981.

Faisal Isma’il, Islamic Traditionalism in Indonesia, Jakarta: PPPKHUB Puslitbang DEPAG RI, t.t.

Fathurin Zen, NU Politik: Analisis Wacana, Yogyakarta: LKiS, 2004.

Fauzan Saleh, Teologi Pembaharuan, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2004.

Greg Fealy dan Greg Barton, Tradisionalisme Radikal. NU-Negara, Yogyakarta: LKiS, 1997.

Hammis Syafaq, Masyarakat Islam Tradisional di Tengah Arus Modernisasi, Surabaya: Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel, 2007.

Ibn al-Hajj, al Madkhal, vol. 2, Kairo: al-Matba’ah al-Misriyah bi al Azhar, 1929.

Ibn al-Jawzī, Manāqib Amīr al Mu’minīn ‘Umar bin al-Khattāb, Beirut: t.p., t.t.

Ibn Kathīr, Tafsīr al Qur’ān al ‘Adīm, Beirut: al-Maktabah al-‘Asrīyah, 1998.

Ibn Taymiyyah, Majmū‘ al-Fatāwā, vol. 1, Kairo: t.p., t.t.

J. D. J. Waardenburg, “Official and Popular Religion as a Problem in Islamic Studies” dalam Official and Popular Religion, ed. Pieter H. Vrijhof and Jacques Waardenburg, Paris: Mouton Publisher, 1979.

K.H. Sahal Mahfudz, “Kata Pengantar”, dalam Kacung Marijan, Quo Vadis NU Setelah Kembali ke Khittah 1926, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1992.

Lukman Hakim, Perlawanan Islam Kultural, Surabaya: Pustaka Eureka, 2004.

Manfred Halpen, “Toward Further Modernization of the Study of New Nations” dalam World Politics, Vol. 17, Oktober 1996.

Martin van Bruinessen, NU, Tradisi, Relasi-relasi Kekuasaan, Yogyakarta: LKis, 1997.

Mifedwill Jandra, “Islam dan Budaya Lokal”, Profetika, 2 (2000).

Muhaimin, The Islamic Tradition of Cirebon: Ibadat and Adat Among Javanese Muslims, Jakarta: RRDT, 2004.

Mujamil Qomar, NU Liberal: Dari Tradisionalisme Ahlussunnah ke Universalisme Islam, Bandung: IKAPI, 2002.

Munir Mulkhan, Islam Murni dalam Masyarakat Petani, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 2000.

Niels Mulder, Agama, Hidup Sehari-hari dan Perubahan Budaya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999.

__________, Mistisisme Jawa, Ideologi Indonesia, Yogyakarta: LKiS, 2001.

Nur Syam, Tradisi Islam Lokal dalam Masyarakat Palang Tuban Jawa Timur, Disertasi, Universitas Airlangga, Surabaya, 2002.

Peter Berger, Facing Up to Modernity; Excursions in Society, Politics, and Religion, New York : Basic Book, 1977.

Reinhart Bendix, Nation Building and Citizenship, Garden City: Anchor Book, 1964.

Rif’at al-Bawwāb, Khitān al Banāt fī Mīsān al Dīn wa al Tibb, Kairo: al-Madani, 1997.

Robert Redfield, Peasant Society and Culture: An Anthropological Approach to Civilization, Chicago: the University of Chicago Press, 1956.

Ronald Alan Lukens-Bull, Jihad ala Pesantren, Yogyakarta: Gama Media, 2004.

Said Agil Siraj, Ahlussunah wal Jama’ah dalam Lintas Sejarah, Yogyakarta: LKPSM, 1997.

Seyyed Hossein Nasr, Traditional Islam in the Modern Worl, London: Kegan Paul International, 1987.

Sunan Ibn Mājah, Muhammad Fuād (tahqīq), vol. 7 Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmīyah, t.t..

Thoha Hamim, “Budaya Popular Keagamaan; Tinjauan tentang Tradisi Peringatan Maulid”, Makalah disampaikan dalam Seminat Internasional Surabaya: Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2006.

Downloads

Published

2014-12-12

How to Cite

Syafaq, H. (2014). UPACARA SIKLUS KELAHIRAN ANAK MENURUT MASYARAKAT NAHDHATUL ULAMA WARU SIDOARJO JAWA TIMUR. AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 4(2), 256–301. https://doi.org/10.15642/al-hukama.2014.4.2.256-301