Implementasi Isbat Nikah Massal di Madura: Kajian Sosiologis-Filosofis

Authors

  • Muh. Fathoni Hasyim Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.15642/alhukama.2019.9.2.347-372

Keywords:

Marriage registration, marriage isbat, Madura

Abstract

Marriage is a very important and sacred event in married life. Marriage is a legitimate starting point to establish kinship and brotherhood of the two extended families. So, it’s not uncommon for a wedding to be enlivened by a lively party, spending a very large budget. Nevertheless, there is a certain community in Madura that ignores it, so it does not record it in the official institution, the KUA (the Office of Religious Affairs). Even though marriage registration brings benefit, justice and protection of civil rights as well as preventive measures in preventing unawareness, so that the MWC NU of Gapura, Sumenep runs a program called “Mass Isbat Nikah”. The above problems raise two questions. Why do many isbat of marriage occur in a married couple? and how is the implementation? The review of this article will focus on how the implementation of mass marital marriage in Madura with socio-philosophical analysis.

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad Rofiq. Hukum Islam Di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.
Amir Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan. Hukum Perdata Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2004.
Faizah Bafadhal. “Isbat Nikah dan Implikasinya Terhadap Status Perkawinan Menurut Peraturan Perundang-Undangan Indonesia”. Jurnal Ilmu Hukum. Maret 2014.
M. Khusnul. “Ratio Decidendi Penetapan pengesahan isbat nikah di pengadilan agama”, Yuridika, ( Jurnal ) Vol. 30, No.2, Mei 2015.
Riswan Munthe dan Sri Hidayani. “Kajian Yuridis Permohonan Itsbat Nikah Pada Pengadilan Agama Medan. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial. Vol. 9. No. 2. 2017.
Mieta Djohan OE.. “Isbat Nikah dalam Hukum Islam dan Perundang-Undangan di Indonesia. Jurnal Pranata Hukum. Vol. 8 No. 2 Juli 2013.
Ramdani Wahyu Sururie. “Polemik di Seputar Isbat Nikah dalam Sistem Hukum Perkawinan Indonesia. al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam. Vol. XI No. 2 Desember 2017.
Mohammad Rokib. “Penolakan Ithbat Nikah Siri Bagi Suami yang Sudah Beristri. Al-Hukama: The Indonesian Journal of Islamic Family Law. Vol. 06 No. 02. Desember 2016.
Taufiqurrahman, Islam dan Budaya Madura, (Makalah dipresentasikan pada forum Annual Conference on Contemporary Islamic Studies, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam, Departemen Agama RI, di Grand Hotel Lembang Bandung, 26–30 November 2006.
Latief A Wiyata. Madura yang Patuh?: Kajian Antropologi Mengenai Budaya Madura. Jakarta: CERIC-FISIP UI, 2003.
Mukti Arto. Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
Ita Musarrofa. Pencatatan Perkawinan di Indonesia. Surabaya: Uinsa Press, 2014.
Mahkamah Agung RI Dirjend Badan Peradilan Agama, Buku II, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama. Jakarta: Edisi Revisi 2013.
Nastangin, Tinjauan Filosofis (Pasal 2 ayat 2) Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 tentang Pencatatan Perkawinan. Mahakim, (Jurnal),Vol. 2 No. 1. Januari 2018.
Mohammad Ali Fikri. “Analisis Sosiologi Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Isbat Nikah oleh Pengadilan Agama, Shakhsiyah Burhaniyah: Jurnal Penelitian Hukum Islam, Vol. 01 No. 01. Januari 2016.
Aidil Alfin dan Busyro, “Nikah Siri dalam Tinjauan Hukum Teoretis dan Sosisologi Hukum Islam Indonesia”. Al-Manahij: Jurnal kajian Hukum Islam. Vol. XI No. 1 Juni 2017.
Thiwaty Arsah dkk.,” Nikah Siri di Warurejo dalam Perspektif Sejarah”, Paramita, (Jurnal),Vol. 25, No. 2. 2015.
Zulfan, “Fenomena Nikah Siri di Indonesia dari Aspek Sosiologi Hukum dan kaitannya dengan Legislasi Pencatatan Perkawinan”. Fitrah, (Jurnal),Vol. 08, No. 2. Juli-Desember 2014.
Irfan Helmi Juni. Filsafat Hukum. Bandung: Pustaka Setia, 2012.

Downloads

Published

2019-03-25

How to Cite

Hasyim, M. F. (2019). Implementasi Isbat Nikah Massal di Madura: Kajian Sosiologis-Filosofis. AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 9(2), 347–372. https://doi.org/10.15642/alhukama.2019.9.2.347-372