Prospek Pemberlakuan RKUHP Pasca Disahkan Menjadi Undang-undang dalam Perspektif Maqasid Syariah

Authors

  • Moh Hatta UIN Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.15642/alqanun.2022.25.2.248-262

Abstract

This paper aims to analyze the principles and concepts that must be done with the reform of Criminal Law in Indonesia and an overview of maqasid al-sharì'ah upon this reform. At the end of the paper, two things are concluded. First, to welcome the discussion on the Bill of the Criminal Code, several points of thought need to be considered: The adjustments to human rights and respect for freedom of expression based on the needs of modern times and should accommodate the existence of customary law. It also should emphasize that justice must take precedence over legal certainty. The Bill should emphasize that "the principle of no crime without fault" is a condition for sentencing, in addition to the "principle of vicarious liability" and "principle of strict liability" if determined by law. Second, in the view of Islamic Law, the formation of the Bill has fulfilled the principles of maqasid al-sharì'ah, in the form that the law aims to realize the benefit of humans, which is achieved by obtaining benefits for humans and rejecting everything that damages life, both in this world and the hereafter.

 

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa: (1) hal-hal yang harus dilakukan dengan pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia, dan (2) tinjauannya dalam maqasid al-sharì’ah. Di akhir tulisan disimpulkan dua hal. Pertama, bahwa dalam rangka menyongsong pembahasan RUU KUHP, ada beberapa pokok-pokok pikiran yang perlu dipertimbangkan, sebagai berikut: (1) penyesuaian dengan hak asasi manusia dan penghormatan kebebasan berekspresi yang sesuai dengan perkembangan zaman selain serta mengakomodir eksistensi hukum adat, (2) perlunya penekanan bahwa keadilan harus lebih diutamakan daripada kepastian hukum, (3) perlunya penegasan bahwa “asas tiada pidana  tanpa kesalahan” sebagai syarat pemidanaan, disamping “asas vicarious liability” dan “asas strict liability” jika ditentukan oleh undang-undang. Kedua, dalam pandangan Hukum Islam pembentukan R-KUHP telah memenuhi prinsip-prinsip maqasid al-sharì’ah, berupa bahwa hukum bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan manusia yang dicapai dengan cara memperoleh kemaslahatan bagi manusia dan menolak segala hal yang merusak kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amrani, Hanafi. Politik Pembaruan Hukum Pidana. Yogyakarta: UII Press, 2019.

Harahap, Zul Anwar Ajim. “Eksistensi Maqàshid Al-Syarì’ah Dalam Pembaruan Hukum Pidana Di Indonesia.” Istinbáth:Jurnal of Islamic Law 16, no. 1 (June 2017).

Hatta, Moh. “Maqasid Shari’ah Al-Shatiby Sebagai Metode Hukum Islam Yang Mandiri (Qaiman Li Dhatihi.” Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 18, no. 1 (June 2015).

Hidayat, Iman. “Penyelesaian Pelanggaran Adat Dan Relevansinya Dengan Pembaharuan Hukum Pidana.” Legalitas III, no. 2 (Desember 2012).

Indaryanto, W. “Interpretasi Frasa ‘Sesuai Dengan Yang Diatur Dalam Peraturan Perundang-Undangan Lainnya’ Dalam Pasal 15 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Terhadap Penetapan Sanksi Pidana Peraturan Daerah.” Disertasi, Universitas Gadjah Mada, 2020.

Irmawanti, Noveria Devy, and Barda Nawawi Arief. “Urgensi Tujuan Dan Pedoman Pemidanaan Dalam Rangka Pembaharuan Sistem Pemidanaan Hukum Pidana.” Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia 3, no. 2 (2021).

Junaidy, Abdul Basith. “Menimbang MaslahahSebagai Dasar Penetapan Hukum(Kajian Terhadap Pemikiran Muhammad Abu Zahrah).” Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 18, no. 2 (Desember 2015).

Mubarok, Nafi’. Buku Ajar Hukum Pidana. Edited by Imam Ibnu Hajar. Sidoarjo: Kanzun Books, 2020.

———. “Tujuan Pemidanaan Dalam Hukum Pidana Nasional Dan Fiqh Jinayah.” Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 18, no. 2 (Desember 2015).

Muzammi, Iffah. “Maslahahsebagai Sumber Hukum Islam Menurut Najm Al-Din Al-Tufy.” Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 13, no. 1 (June 2010).

Pradityo, Randy. “Menuju Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia: Suatu Tinjauan Singkat.” Jurnal Legislasi Indonesia 14, no. 2 (June 2017).

Remaja, I Nyoman Gede. “Rancangan KUHP Nasional Sebagai Rancangan Pembaharuan Hukum Pidana Yang Perlu Dikritisi.” Kertha Widya: Jurnal Hukum 7, no. 2 (Desember 2019).

Suparji. “Mewujudkan Pembaharuan KUHP.” Jurnal Magister Ilmu Hukum 1, no. 1 (January 2016).

Tabiu, Ramadan Tabiu, and Eddy O. S. Hiariej. “Pertentangan Asas Legalitas Formil Dan Materiil Dalam Rancangan Undang-Undang KUHP.” Jurnal Penelitian Hukum FH-UGM 2, no. 1 (March 2015).

Tim Penyusun. “Draft Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).” Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2015.

Udytama, I Wayan Wahyu Wira, Anak Agung Putu Wiwik Sugiantari, and I Gusti Ngurah Anom. “Harmonisasi Kearifan Lokal Dalam Peneyelesaian Perkara Pidana Dalam Perspektif RUU KUHP.” YUSTHIMA : Jurnal Prodi Magister Hukum FH Unmas Denpasar 1, no. 1 (September 2021).

Zaidan, M. A. Menuju Pembaruan Hukum Pidana. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.

Downloads

Published

2022-12-20

How to Cite

Hatta, Moh. 2022. “Prospek Pemberlakuan RKUHP Pasca Disahkan Menjadi Undang-Undang Dalam Perspektif Maqasid Syariah”. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 25 (2):248-62. https://doi.org/10.15642/alqanun.2022.25.2.248-262.