Pemenuhan Hak Anak di Negara-negara Rumpun Melayu

Authors

  • Nafi Mubarok Fakultas Syariah dan HukumUIN Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.15642/alhukama.2022.12.2.21-46

Keywords:

Malay Civilization, , Children Rights, Convention on the Right of Children.

Abstract

Abstract : United Nations ratified the Convention on the Rights of the Child in 1089. It is a form of legal protection for children to meet children's rights in UN member countries. As a UN convention, it has coercive power on all UN member states to sign and ratify the Convention. The topic of child rights becomes interesting when the discussion focuses on countries with a long historical culture and civilization. One of them is the Malay civilization, namely Brunei, Indonesia, Malaysia, and Singapore, all are members of the United Nations. This paper presents the finding related to the agreement of the Malay community to the Convention on the Rights of the Child and the follow-up of that agreement in its implementation in the legal system of these countries. At the end of the article, it is concluded that: (1) four countries belonging to the Malay family, Indonesia, Malaysia, Singapore and Brunei, have agreed and ratified the Convention on the Rights of the Child (CRC), but with the application of reservation rights for Malaysia and Brunei; (2) four countries have passed child laws; and (3) the diversity of age limits for children in the four countries.

Abstrak : Pada tahun 1089 Perserikatan Bangsa-bangsa mengesahkannya sebagai Kovensi Hak Anak (Convention of Rights of The Child), yang bentuk perlindungan hukum terhadap anak, sebagai upaya pemenuhan terhadap hak-hak anak di negara-negara anggota PBB. Sebagai konvensi PBB, maka mempunyai kekuatan memaksa pada semua Negara anggota PBB untuk menandatangani dan meratifikasi konvensi tersebut. Menjadi menarik ketika difokuskan pada negara-negara yang mempunyai sejarah panjang, terutama mempunyai kesamaan rumpun dan budaya. Salah satunya adalah negara rumpun Melayu, yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, yang kesemuanya merupakan anggota PBB. Dalam konteks inilah tulisan ini hadir, yaitu untuk mengetahui persetujuan negara-negara rumun Melayu terhadap Konvensi Hak Anak, dan tindak lanjut dari persetujuan tersebut dalam implementasinya dalam system hukum negara-negara tersebut. Di akhir tulisan disimpulkan bahwa: (1) empat negara rumpun Melayu, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei, telah menyepakati dan meratifikasi Konvensi Hak Anak (CRC), namun dengan pemberlakuan hak reservasi untuk Malaysia dan Brunei; (2) empat negara telah mengesahkan undang-undang anak; dan (3) adanya keberagaman batasan usia anak di empat negara tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Admin. “Children’s Rights in Malaysia.” Wikipedia. Accessed April 20, 2022. https://en.wikipedia.org/wiki/Children%27s_rights_in_Malaysia.

———. “Suku Melayu.” wikipedia. Accessed April 27, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Melayu.

Authors. “Profile of Children in Malaysia: Implementation of Children’s Rights with Equity.” UNICEF Malaysia Selangor, 2013.

Budiyanto, M. “Hak-Hak Anak Dalam Perspektif Islam.” Raheema: Jurnal Studi Gender Dan Anak 1, no. 1 (2014).

Candrawati, Siti Dalilah. “Materi Hukum Konvensi Hak Anakdalam Perspektif Islam.” Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 10, no. 2 (Desember 2007).

Dwitamara, Tresilia. “Pengaturan Dan Implementasi Mengenai Hak Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum Di Indonesia (Studi Di Pengadilan Negeri Surabaya Dan Rumah Tahanan Medaeng).” PERSPEKTIF XVIII, no. 2 (Mei 2013).

Eddyono, Supriyadi W. Konvensi Hak Anak Pengantar Konvensi Hak Anak (Seri Bahan Bacaan Kursus HAM Untuk Pengacara XI Tahun 2007). Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, 2007.

Eleanora, Fransiska Novita, Zulkifli Ismail, Ahmad, and Melanie Pita Lestari. Perlindungan Anak Dan Perempuan. Bojonegoro: Madza Media, 2021.

Fahlevi, Reza. “Aspek Hukum Perlindungan Anak Dalam Perspektif Hukum Nasional.” Lex Jurnalica 12, no. 3 (Desember 2015).

Ibrahim, Habibie Bte Hj., and Norhamidah Jarimal. “Child Welfare and Social Work: The Legal, Political and Social Contexts of Malaysia.” Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH) 3, no. 1 (2018).

Ikhsan, Edy. “Bebarapa Catatan Tentang Konvensi Hak Anak.” USU Digital Library, 2002.

Indriati, Noer, Suyadi, Krisnhoe K. Wahyoeningsih, and Sanyoto. “Perlindungan Dan Pemenuhan Hak Anak (Studi Tentang Orang Tua Sebagai Buruh Migran Di Kabupaten Banyumas).” Mimbar Hukum 29, no. 3 (Oktober 2017).

Jauhari, Iman. “Perbandingan Sistem Hukum Perlindungan Anak Antara Indonesia Dan Malaysia.” Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum 47, no. 2 (Desember 2013).

Juwanti, Resti Hedi. “Pola Perlindungan Anak Di Negara-Negara Muslim.” SALAM; Jurnal Sosial & Budaya Syar-I 4, no. 1 (2017).

Karmawan. “Respon Hukum Islam Terhadap Hak Perlindungan Anak Upaya Implementasi Sistem Perundang-Undangan Hukum Negara.” Kordinat XIX, no. 1 (2020).

Kosher, H. Children’s Rights and Social Work. Switzerland: Springer, 2016.

Kulasegaran, Anneta. “The CRC and Malaysia: Difficulties of Implementation.” Yangon, 2001.

Lestari, Raissa. “Implementasi Konvensi Internasional Tentang Hak Anak Di Indonesia (Studi Kasus: Pelanggaran Terhadap Hak Anak Di Provinsi Kepulauan Riau 2010-2015).” JOM FISIP 4, no. 2 (Oktober 2017).

Mubarok, Nafi’. “Kebijakan Negara Dalam Keterlambatan Pengurusan Akta Kelahiran Anak.” Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 19, no. 1 (June 2016).

———. “Sistem Pemerintahan Di Negara-Negara Rumpun Melayu.” Sosio Yustisia: Jurnal Hukum Dan Perubahan Sosial 1, no. 1 (Mei 2021).

Othman, Azlan. “Children’s Rights: It Is Their Right.” Accessed April 24, 2022. https://borneobulletin.com.bn/childrens-rights-it-is-their-right/.

Pathy, Parvathy, Stefanie Yuxuan Cai, Say How Ong, and Daniel Shuen Sheng Fung. “Child Protection and Children’s Rights in Singapore.” Adolescent Psychiatry 4 (2014).

Patilima, Hamid, Ellya Susilowati, Agung Budi Santoso, and Arwirlany Ritonga. Modul Dasar Pelatihan Dasar Konvensi Hak Anak Bagi Penyedia Layanan Dan Aparat Penegak Hukum Dalam Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Dan Eksploitasi Terhadap Anak. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2019.

Puteh, Norhartijah, and Hanan Abdul Aziz. “Analisis Kebebasan Beragama Menurut Perkara 14 Convention on The Rights of The Child Dan Undang-Undang Brunei Darussalam.” Ar-Ra’iq 5, no. 1 (June 2022).

Secretariat Children’s Unit, Family, Women and Children’s Section. National Framework on Child Protection (NFCP) Brunei Darussalam. Brunei Darussalam: Ministry of Culture, Youth and Sports, 2020.

Soetodjo, Wagiati. Hukum Pidana Anak. Bandung: Refika Aditama, 2006.

Sudrajat, Tedy. “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Anak Sebagai Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Sistem Hukum Keluarga Di Indonesia.” Kanun: Jurnal Ilmu Hukum XIII, no. 54 (Agustus 2011).

Tim Penyusun. Protecting Children in Singapore. Singapore: Ministry of Community Development, Youth and Sports Protecting Children in Singapore, 2005.

———. “Protection of Children in Singapore: An Overview.” Research and Advocacy Standing Committee Singapore Children’s Society, n.d.

Young, Amy, Pg Norhazlin Pg Hj Muhammad, Osman Bakar, Patrick O’leary, and Mohamad Abdalla. “Children in Brunei Darussalam: Their Educational, Legal and Social Protections.” International Journal of Islamic Thought 11 (June 2017)

Downloads

Published

2022-12-18

How to Cite

Mubarok, N. (2022). Pemenuhan Hak Anak di Negara-negara Rumpun Melayu. AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 12(2), 21–46. https://doi.org/10.15642/alhukama.2022.12.2.21-46

Issue

Section

Articles