Meminang Pinangan Orang Lain Menurut Kompilasi Hukum Islam dan Ulama Fiqih
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Before carrying out a marriage there are stages in the form of a proposal or it can be called a khitbah. Propose comes from the word Pinang with the verb propose. The equivalent of the word propose is applying and in Arabic is khitbah. Proposal in language is asking a woman to be his wife, both for himself and for others. Khitbah is a statement of the man's desire for a certain woman to marry him and the woman announces this engagement.
Proposal is one of the important stages before a marriage is carried out, through a proposal it is hoped that both parties can get to know each other better. Therefore in this article the author will discuss further about the proposal, which aims to provide detailed insight to the reader through the research results of this article
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ibnu hajar al-Asqalani, tth. Fathul Baaari Syarah Shahih Bukhari. Beirut: Dar alKutub al-Ilmiyah.
Imam Abi al-Qasim Abdul Karim bin Muhammad bin Abdul Karim ar-Rafi‟i alQazwini al-Syafi‟i, Tahqiq Ali Muhammad Muawwadz, Adil AhmadAbd
al-Maujud. (1997). Al-Aziz Syarah al-Wajiz al-Ma‟ruf bi alSyarh alKabir. Juz VII, Cet. Ke-I. Beirut: Dāru al-Kutūb al-Ilmiah.
Imam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazaly. Tth. Ihya Ulumuddin.Beirut: Daar Fikr.
Ismail. (2009). Khitbah Menurut Perspektif Hukum Islam. Jurnal Al-Hurriyah.Vol. 10 No. 2, 64.
Jaya, Septi Aji Fitra. (2019). Al-Qur‟an dan Hadist Sebagai Sumber Hukum Islam. Jurnal Al-qur‟an dan hadist sebagai sumber hukum islam. Vol 9,No. 2, 206.
Khalifah, H. tth. Kasyf al-Dzunun al-Asami al-Kutub wa alFunun. Juz II. Bairut Libanan: Dāru Ihya‟ al-Araby.
Majelis Ulama Indonesia. (2003). Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Permata Press.
Masduki. (2019). Kontekstualisasi Hadis Peminangan Perempuan Terhadap Laki-Laki Jurnal Studi Ilmu Al-Qur‟an Dan Hadis. Jurnal Studi IlmuIlmu Al-Qur‟an dan Hadis. Vol. 20 No. 1, 63.
Muhaadjir, N. (1991). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Muhammad, A.A. (1987). Shahieh Bukhori. Cet. ke-I. Juz VII, Kairo: Dar alSya'b.
Muslim bin al-Hajjaj. tth. Shahih Muslim, Juz II. Bairut: Dāru Ihya al-Turats alArabi
Rachman, M.J. (2009). Melarikan Pinangan Orang Lain Menurut Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Desa Kunciran Jaya Kecamatan Pinang Kota Tanggerang). (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2009).
Rouf, A. (2019). Analisis Hukum Islam Terhadap Keabsahan Khitbah Perkawinan Yang Disetujui Oleh Ayah Setelah Menerima Khitbah Lain Berdasarkan Persetujuan Dari Ibu. (Studi Kasus Di Desa Paterrongan Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan). (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2019).
Rusyd, I. (1988). Bidayah al Mujtahid. Cet. ke-10, jilid 2. Beirut: Dar al Kutub alIlmiyah.
Sabiq, S. tth. Fiqh Sunnah. Terj. Juz VI, Cet. I. Bandung : Al-Ma’arif.
Saroji, M.I. Biografi Imam ar-Rafi‟i (555 H-623): Pentarjih Dalam Mazhab Syafi‟i. Diakses pada tanggal 4 Juni 2022.
Sayyid Alwi bin Ahmad Al-Saqaf, .Sab‟ah Kutub Mufidah. Sudut Hukum, Pengertian Ijma’. Di akses pada tanggal 4 Juni 2022
Suhayib. (2002), Formulasi Hukum Islam Dalam Konteks Pembaharuan Pemikiran Islam. Jurnal Hukum Islam. Jilid 6.
…, (1999), Dinasti Mesir Konu. Jurnal An-Nida‟. Jilid 76. September.
Tedjamamaja, N. (2020). Pembahasan Surat Ar-Rum Ayat 21. Di akses pada tanggal 4 Juni 2022
Widodo. (2017). Metodologi Penelitian Populer & Praktis. Cet-1. Depok: Raja Grafindo Persada.
Yanggo, Huzaimah Tahido. (1997). Pengantar Perbandingan Madzhab. Cet. KeI. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Zahroh, A. tth. Ahwal al- Syakhshiyyah. Beirut: Dar Fikr. Mardani, hukum keluarga islam di Indonesia, (kencana: Jakarta, 2016), Muhammad hasan sebyar, hukum perdata islam bagian 1, (mita cendikia media: Sumatra barat, 2022).
Sri Wahyuni, “Liberalisasi Hukum Perkawinan Di Negara-Negara Barat”, Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, vol. 48 no. 1 (Juni 2014).