Studi Komparatif Konsep Tindak Pidana dalam Hukum Pidana Indonesia dan Hukum Pidana Islam

Authors

  • Totok Sugiarto Universitas Panca Marga Probolinggo
  • Wawan Susilo Universitas Panca Marga Probolinggo
  • Purwanto Purwanto Universitas Panca Marga Probolinggo

DOI:

https://doi.org/10.15642/alqanun.2022.25.2.219-232

Abstract

Criminal law is a form of protection and maintenance of security from various actions and actions that can be detrimental. This law is further divided into the Civil Law legal system, the Common Law legal system, and the Islamic legal system. The purpose of this paper is to compare positive and Islamic criminal law. This paper concludes that in Indonesian Criminal Law, which originates from the Criminal Code, criminal acts are known as strafbaarfeit or offences. Meanwhile, sanctions for violations are regulated in Article 10 of the Criminal Code, which consists of basic punishments (death, imprisonment, confinement, fines and imprisonment) and additional punishments (revocation of certain rights, announcements of judges and confiscation of certain items). Second, in Islamic criminal law, criminal acts are known as jarimah, which is divided into jarimah hudud, jarimah ta'zir and jarimah qisas. Third, there are several advantages of applying Islamic criminal law, namely increasing psychological behaviour and prevention for those who intend to commit a crime, as well as compensation for losses for victims.

 

Abstrak: Hukum Pidana hadir sebagai wujud perlindungan dan terjaganya keamanan dari berbagai perbuatan dan tindakan yang bisa merugikan, yang selanjutnya terbagi menjadi: (1) sistem hukum Civil Law, (2) sistem hukum Common Law, dan (3) sistem hukum Islam. Tujuan dari tulisan ini adalah mengkomparasikan hukum pidana positif dan hukum pidana Islam. Kesimpulan dari tulisan ini adalah: pertama, bahwa dalam Hukum Pidana Indonesai yang bersumber dari KUHP, tindak pidana dikenal dengan strafbaarfeit atau delik. Sedangkan sanksi terhadap delik diatur di dalam Pasal 10 KUHP, yang terdiri atas hukuman pokok (mati, penjara, kurungan, denda dan tutupan) dan hukuman tambahan (pencabutan hak-hak tertentu, pengumuman hakim dan perampasan barang-barnag tertentu). Kedua,  bahwa dalam hukum pidana Islam, tindak pidana dikenal dengan istilah jarimah, yang terbagi menjadi jarimah hudud, jarimah ta’zir dan jarimah qisas. Ketiga, bahwa Terdapat beberapa kelebihan dari penerapan hukum pidana Islam, yaitu meningkatkan perilaku psikologis dan pencegahan bagi mereka yang memiliki niat untuk melakukan kejahatan, serta kompensasi kerugian bagi orang yang menjadi korban.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Admin. “Pengertian, Syarat, Hukum, Dan Hikmah Qishas.” Accessed August 20, 2021. https://al-badar.net/pengertian-syarat-hukum-dan-hikmah-qishas/.

Audah, Abdul Qadir. Ensiklopedi Hukum Pidana Islam. Translated by Tim Tsalisah. 2. Bogor: Karisma Ilmu, 2007.

Gunadi, Ismu, and Jonaedi Efendi. Cepat Dan Mudah Memahami Hukum Pidana. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014.

Hamzah, Andi. Hukum Acara Pidana Indonesia (Edisi Revisi). Jakarta: Sinar Grafika, 2004.

Hanafi, Ahmad. Asas-Asas Hukum Pidana Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1990.

Irfan, Nurul. Korupsi Dalam Hukum Pidana Islam. Jakarta: Amzas, 2014.

Jamil, Fathurahman. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Waca Ilmu, 1999.

Kansil, C. S. T. Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989.

Lubis, Zulkarnain, and Bakti Ritonga. Dasar-Dasar Hukum Acara Jinayah. Jakarta: Kencana Premedia Group, 2016.

Mubarok, Nafi’. Buku Ajar Hukum Pidana. Edited by Imam Ibnu Hajar. Sidoarjo: Kanzun Books, 2020.

———. “Korban Pembunuhan Dalam Prespektif Viktimologi Dan Fikih Jinayat.” Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 12, no. 2 (Desember 2009).

———. “Pidana Qisas Dalam Prespektif Penologi.” Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 20, no. 2 (Desember 2017).

Muhammad, Rusjdi Ali. Revitalisasi Syariat Islam Di Aceh: Problem, Solusi, Dan Implementasi. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2003.

Muwahid. “Penerapan Hukuman Mati Bagi Pelaku €ŽTindak Pidana Korupsi.” Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 18, no. 2 (Desember 2015).

Rosidin. Pendidikan Agama Islam. Malang: Media Sutra Atiga, 2020.

Saleh, Roeslan. Beberapa Asas-Asas Hukum Pidana Dalam Perspektif. Jakarta: Aksara Baru, 1981.

Sianturi, S. R. Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia Dan Penerapan. Jakarta: Storia Grafika, 2002.

Soedarsono. Pokok-Pokok Hukum Islam. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

Syahrani, Riduan. Rangkuman Intisari Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2009.

Thohari, Fuat. Hadis Ahkam: Kajian Hadis-Hadis Hukum Pidana Islam (Hudud, Qishash, Ta’zir). Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Tongat. Hukum Pidana Meteriil. Malang: UMM Press, 2003.

Wahyuni, Fitri. Dasar-Dasar Hukum Pidana Di Indonesia. Tanggerang Selatan: Nusantara Persada Utama, 2017.

Wijaya, Arif. “Kedudukan Norma Hukum Dan Agama Dalam Suatu Tata Masyarakat Pancasila.” Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 11, no. 2 (Desember 2008).

Downloads

Published

2022-12-20

How to Cite

Sugiarto, Totok, Wawan Susilo, and Purwanto Purwanto. 2022. “Studi Komparatif Konsep Tindak Pidana Dalam Hukum Pidana Indonesia Dan Hukum Pidana Islam”. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam 25 (2):219-32. https://doi.org/10.15642/alqanun.2022.25.2.219-232.