Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak di Era Digital Perspektif Hukum Keluarga Islam di Indonesia

Authors

  • Nur Ahmad Yasin Yasin

DOI:

https://doi.org/10.15642/alhukama.2018.8.2.430-455

Keywords:

Responsibility, parents, and the digital era

Abstract

The digital age is an era where technology and information can be accessed by anyone, anywhere and under any conditions, so that it can have a positive and negative impact on parents’ responsibilities to children and child development. This article is the result of a bibliographical study on parents’ responsibilities to children in the digital age under the perspective of Islamic family law in Indonesia. Data are collected using documentation techniques and analyzed using descriptive methods with deductive mindset. Based on this study, parents are responsible for being more selective in nurturing, educating, and protecting children in today’s digital era. They are also asked to understand information technology and systems. Parents must be able to actualize children’s rights, including: maintenance of honor (?if? al-'ir?), maintenance of religious rights (?if? al-d?n), maintenance of the soul (?if? al-nafs), maintenance of reason (?if? al -'aql) and maintenance of property (?if? al-m?l).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdul Rahman Ghozali. Fiqh Munakahat, Jakarta: Kencana, 2008.
Abdurrahman. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo, 2007.
Ab? ‘Abdillah Mu?ammad ibn Ism?’?l ibn Ibr?h?m bin Mugh?rah bin Bardizbah al-Bukh?ri. ?ah?h al-Bukh?ri Juz I, Riyadh: D?r al-Salam, 2008.
Aditya panji, “Hasil Survei Pemakaian Internet Remaja Indonesia”, https://tekno.kompas.com/read/2014/02/19/1623250/Hasil.Survei.Pemakaian.Internet.Remaja.Indonesia, “ 28 maret 2018”.
Apriadi Tamburaka. Literasi Media, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013.
Don Tapscott. Grown Up Digital: Yang Muda yang Mengubah Dunia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1997.
Erni Herawati, Komunikasi dalam Era Teknologi Komunikasi dan Informasi. Jurnal Humaniora, Vol. 2, No.1, April 2011.
Ery Soekresno, Menyiapkan Anak Tangguh di Era Digital, Bandung: Asy-Syamil, 2011.
M. Nasir Djamil. Anak Bukan Untuk Dihukum Catatan Pembahasan UU Sistem Peradilan Pidana Anak (UU-SPPA), Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
M. Yatimin Abdullah. Pengantar Studi Etika, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006.
Mahmudah. Keluarga Muslim, Surabaya: PT. Bina Offset, 1994.
Marshall McLuhan dan Quentin Fiore, 'The Medium is the Massage', dalam Richard West dan Lynn H. Turner, Introducing Communication Theory, Bantam Books, New York 1967.
Morisson, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2013.
Muchsin, Menggagas Etika Dan Moral Di Tengah Modernitas, Surabaya: CV. Adis, 2002.
Mufidah. Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, Malang: UIN-Malang Press, 2008.
Rifa Hidayah. Psikologi Pengasuhan Anak, Malang: UIN-Malang Press, 2009.
Rita pranawati. “menjadi orang tua di era digital”, https://ritapranawati.id/2018/03/20/menjadi-orangtua-di-era-digital/, “28 maret 2018”.
S. B. Djamarah. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan Islam), Jakarta: Renika Cipta, 2004.
Semiawan. Kenakalan Remaja dan Usaha-Usaha Pengatasannya dalam Kehidupan Keluarga, Jakarta: Yayasan Obor Etlabora, 1994.
Burgerlijk Wetboek. Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Terj. Soesilo dan Pramudji, Rhedbook Publisher, 2008.
Departemen Agama. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. Penerbit J-ART, 2006.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3, Jakarta: Balai Pustaka: 2007.
KPAI. “era digital jaman now membuat para ibu harap cemas”, http://www.kpai.go.id/berita/era-digital-jaman-now-membuat-para-ibu-harap-harap-cemas/ “28 maret 2018”.
Undang-Undang No. 35 tahun 2014 perubahan atas Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Downloads

Published

2018-12-03

How to Cite

Yasin, N. A. (2018). Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak di Era Digital Perspektif Hukum Keluarga Islam di Indonesia. AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 8(2), 430–455. https://doi.org/10.15642/alhukama.2018.8.2.430-455