Analisis Istihsan Atas Pertimbangan Hakim Terhadap Saksi Non Muslim Pada Perkara Perceraian

Authors

  • Misbahul Zaman Nganjuk

DOI:

https://doi.org/10.15642/alhukama.2018.8.2.507-531

Keywords:

Consideration of judges, non-Muslim witnesses and divorce

Abstract

Verification in the Religion Court is important because the court upholds law and justice based on no other evidence, including in civil cases, such as divorce. One of the proofs is a witness testimony. The majority of Islamic law experts like Imam Malik, Imam al-Shafi'i or Imam Ahmad ibn Hanbal agreed that a witness must be a Muslim, so that in a case witnessed by someone who is not Muslim, his testimony is deemed invalid. This article wants to see a case of establishing non-Muslim witnesses in a divorce case in the Sidoarjo Religious Court by using descriptive analysis, which is systematically describing the facts and characteristics of the object studied by the later analysis and using the istihsan theory. Based on the analysis, the Sidoarjo Religious Court in Case No. 1889/Pdt.G/2017/PA.Sda. has received the status of a non-Muslim witness because it has fulfilled formal requirements in a civil procedure law. In line with istihsan theory, non-Muslim testimony is permissible because of the development of the present era and its greater difficulties so that it can be accepted in religious courts. If it is forced that witnesses to be Muslim, then justice seekers will be harmed and have difficulties.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A. Hanafie. Usul Fiqh, Jakarta: Widjaya, 1989.
Abdul Manan. Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta: Prenada Media, 2005.
Ahmad Ro’iat. 'Kesaksian Non Muslim dalam Sidang Peradilan Agama Studi Komparatif Antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i,' Skripsi—UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2005.
Ahmad Roikan. 'Kesaksian Non Muslim Sebagai Alat Bukti Dalam Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Boyolali', Skripsi—STAIN Salatiga, 2013.
Amir Syarifuddin. Hukum Perkawinan Islamdi Indonesia Antara Fiqh Munakahat dan Undang-undang Perkawinan, Ed. 1, Cet. Ke-2, Jakarta: Prenada Media, 2006.
Andi Nur Alamsyah. 'Kedudukan Saksi Non Muslim Dalam Praktik Hukum Acara di Lingkungan Peradilan Agama', Skripsi—Universitas Hasanuddin, Makassar, 2014.
Eka Sakti Habibullah, “Pandangan Imam Abu Hanifah dan Imam Shafi’i tentang al-Istihsan”, Al Mashlahah Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam, 453.
Firdaus. Usul Fiqih, Jakarta: Zikrul, 1999.
Ibnu Elmi AS Pelu dan Abdul Helim. Konsep Kesaksian “Hukum Acara Perdata di Peradilan Agama Islam”, Malang: Setara Press, 2015.
Imam Taqiyyudin. Kifayatul Akhyar, Beirut: Darul Fikri, 1994.
Iskandar Usman. Istihsan dan Pembaharuan Hukum Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. Al-Qur’an Dan Terjemahnya, Jakarta Selatan: PT. Hati Emas, 2007.
Mohammad Roviqi. Pertimbangan Hakim Tentang Kedudukan Saksi Non Muslim Dalam Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Studi Atas Perkara No. 01/Pdt.G/2006/PA. Bangli. Skripsi—UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2011.
Mohd Hafiz Jamaludin dan Ahmad Hidayat Buang, Istihsan dalam Penghakiman Mahkamah Syariah di Malaysia, Kanun Julai 2015.
Muhamad Ma’sum Zainy al-Hasyimiy. Ilmu Ushul Fiqh, cet.1, Jombang: Darul Hikmah, 2008.
Muhammad ibn Idris al-Sy?fi’i. al-Um, Juz 7, Beirut: D?r al-Ma’rifah.
Muhammad Ma’sum Zein, Ilmu Usul Fiqh, Jombang: Darul Hikmah dan Maktabah al-Syarifah al-Khadijah, 2008.
Nurfitriani Aziz. 'Status Saksi Non Muslim di Peradilan Agama Studi Perbandingan Ibnu Qayyim dan Hukum Acara Perdata', Skripsi—UIN Alauddin, Makassar, 2015.
Sharifuddin. “istihsan dan Pembaharuan Hukum Islam”, Tahkim vol. X No. 2, Desember 2014.
Soemiyati. Hukum Perkawinan IslamDan Undang-undang Perkawinan, Yogyakarta: Liberty, 1982.
Ubaidillah & Nawaw. “Tinjauan Istihsan terhadap Bai’ al-Wafa’ dan Implikasi Konsistensi Bermadzhab di Baitul Maal Wa Tamwil Sidogiri Cabang Bondowoso”, Istidlal, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2017.
Yayan Sopyan. Tarikh Tasyri’, Depok: Gramata Publishing, 2010.
Asmawi. Perbandingan Ushul Fiqh, Jakarta: AMZAH, 2011.
Nasrun Haroen. Ushul Fiqh I, Jakarta: Logos, 1996.
Romli, Studi Perbandingan Ushul Fiqh, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
Kasjim Salenda. Jurnal Kehujjahan Istihsan dan Implikasinya dalam Istimbat Hukum, al-daulah: 2013.
Kasjim Salenda, Jurnal Kehujjahan Istihdan dan Implikasinya dalam Istimbat Hukum, 11.
Mukti Arto. Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
Sulaiman Rasyid. Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2000.
Mahmud Syalthut. Fiqih Tujuh Madzhab, Bandung : 2000.
Mohamad Jumhari. Wawancara, Tanggal 16 Mei 2018.
Direktori Putusan Pengadilan Agama Sidoarjo Nomor. 1889/Pdt.G/2017/PA.Sda.

Downloads

Published

2018-12-03

How to Cite

Zaman, M. (2018). Analisis Istihsan Atas Pertimbangan Hakim Terhadap Saksi Non Muslim Pada Perkara Perceraian . AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 8(2), 507–531. https://doi.org/10.15642/alhukama.2018.8.2.507-531