Pernikahan Endogami Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta Perspektif Maqashid Al-Shari'ah

Authors

  • Sahrul Hidayatullah STIS Miftahul Ulum Lumajang

DOI:

https://doi.org/10.15642/alhukama.2022.12.2.1-20

Keywords:

Pernikahan Endogami, Jemaat Ahmadiyah, Maqāṣid al-Sharī’ah

Abstract

Abstrack : The marriage rule in the form of a prohibition on marrying someone other than Ahmadiyah (endogamy) is a special regulation regulated in an institution called Rishta Nata. The regulation is oriented towards maintaining the family in order to form a uniform view of life in the household of the Ahmadiyah congregation, so as to create a happy family  harmony under the auspices of the Ahmadiyya teachings. This study will examine the endogamous marriage regulation system in the Ahmadiyya congregation, the aim is to analyze the function of the rules in the family and community scope of the Ahmadiyya Jama'at in Yogyakarta. This research is a field research which also includes qualitative with a phenomenological-sociological approach that uses the theory of Maqāṣid al-Sharī'ah Jamaluddin Athiyah. The conclusion of this study is that the Ahmadiyya Jamaat's endogamous marriage in the family dimension according to the maqāṣid al-sharī'ah Jamaluddin Athiyah can be understood from the seven spaces of movement as follows; First, maintain the pattern of relationships between husband and wife. Second, preserving the existence and purity of the Ahmadiyya Community. Third, maintain the peace and integrity of the family of the Ahmadiyya Community. Fourth, maintain the purity of the family lineage. Fifth, preserving the ideology of the Ahmadiyya Community in the family environment. Sixth, maintain the principles and patterns of family relationships. Seventh, protecting family economic disparities and alleviating poverty. 

Abstrak : Aturan pernikahan yang berupa larangan menikah dengan selain Ahmadiyah (endogami) merupakan peraturan khusus yang diatur dalam sebuah lembaga yang bernama Rishta Nata. Aturan tersebut berorientasi pada pemeliharaan keluarga agar terbentuk keseragaman pandangan hidup dalam rumah tangga jemaat Ahmadiyah, sehingga tercipta keluarga yang harmonis dibawah naungan ajaran Ahmadiyah. Penelitian ini akan mengkaji tentang sistem peraturan pernikahan endogami di jemaat Ahmadiyah, tujuannya untuk menganalisa fungsi aturan dalam ruang lingkup keluarga dan komunitas Jemaat Ahmadiyah di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian field research yang juga termasuk kualitatif dengan pendekatan fenomenologis-sosiologis yang menggunakan teori Maqāṣid al-Sharī’ah Jamaluddin Athiyah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pernikahan endogami Jemaat Ahmadiyah dalam dimensi keluarga menurut maqāṣid al-sharī’ah Jamaluddin Athiyah dapat dipahami dari tujuh ruang gerak sebagai berikut; Pertama, menjaga pola hubungan antar suami-istri. Kedua, melestarikan eksistensi dan kemurnian Jemaat Ahmadiyah. Ketiga, menjaga ketentraman dan keutuhan keluarga Jemaat Ahmadiyah. Keempat, memelihara kemurnian nasab keluarga. Kelima, melestarikan ideologi Jemaat Ahmadiyah di lingkungan keluarga. Keenam, menjaga prinsip dan pola hubungan keluarga. Ketujuh, melindungi kesenjangan ekonomi keluarga serta mengentaskan kemiskinan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

'Abd al-aq, Mirza, Fiqh Ahmadiyah, vol. 2. Rabwah: Idārah al-Muannifīn, nd.

Abd. Rozak. Wawancara Mubalig JAI Cabang Yogyakarta, Januari 6, 2020.

Ahmad, Mirza Masroor, Esensi Ahmadiyah dalam Khutbah Jum’at di Masjid Baitul Futuh. United Kingdom, 16 Agustus 2013.

Ahmadiyah, thesis.umy.ac.id/datapubliknonthesis/PNLT930.pdf, (akses 20 Februari 2020).

Ahsan, Ikhwanul Fuad dan Santoso, Lukman, Kafā’ah In The Ahmadiyya Marriage: Homogamous-Heterogamy and Sect Preservation. Akademika: Jurnal Pemikiran Islam Vol. 24, No. 02 July – December 2019.

Aisyah (nama samaran), Wawancara mantan Wakil Ketua Lajnah Imaillah & anggota Sekretaris Maal pada hari Kamis, Januari 09, 2020.

Al-Gazali, Al-Mustasfa Min Ilmi al-Usul. Beirut: Dar Al-Fikr, 2003.

Al-Syathibi, Al-Muwaffaqāt, jilid 3, Mesir: Maktabah Al-Tijariyah, t.ih.

Ardiatama, Irfan Sukma, Wawancara Sekretaris Maal & Skeretaris Rishta Nata JAI Yogyakarta, Januari 18, 2021.

Athiyyah, Jamaluddin, Nahwa Taf’īl Maqâşid al-Sharīah, Suriah: Dâr al-Fikr, 2003.

Azizah, Tsaniyatul, Perkawinan Ahmadiyah (Studi Sejarah Hukum Rishtanata: Lembaga Perjodohan Internal Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Yogyakarta). Tesis, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016.

G.F. Pijper, De Ahmadiyah in Indonesia in Bingkisan Budi. Leiden: A.W. Sijthoff’s Uitgeversmaatschappij N.V., 1950.

Hidayatullah, Sahrul, Pernikahan Endogami Ahmadiyah (Analisis Pandangan Elit Jemaat dalam Penerapan Peraturan Rishta Nata JAI Yogyakarta). Tesis, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2021.

Ibn ‘Ashur, Muhammad Thahir, Maqāṣid al-sharī’ah al-Islamiyah Tunis: al-Shirkah al-Tuniziyyah li Altawzi’, t.th.

Introduction & Overview: Rishta Nata, Lajna Mentoring Conference 2015, Department http://www.lajnausa.net/web/webfiles/events/LMC/2015/Rishta%20Nata%20Department%20Presentation-%20The%20Rishta%20Nata%20Origins%20and%20Process-LMC%202015-.pptx. Akses tanggal 08 Januari 2021.

Isa, Ahmad Nuruddin, ketua Tim Rishtanata Nasional dalam acara Webinar Chanel Youtube Tarbiyat PB JAI, pada tanggal 6 Desember 2020.

Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Penawar Racun Terhadap Ahmadiyah, cet. Ke-2. ttp,:t.p.: 1992

Jumantoro, Totok, Kamus Usul Fiqh. Jakarta: Sinar Grafika, 2005.

Khalifatul Masih V Atba, Khutbah Jumat di Mesjid Baitus-Salam, Perancis, 13 Dzulqaidah 1425 /Desember 2004 M.

Mahmud, Mirza Bashiruddin, Riwayat Hidup Mirza Ghulam Ahmad. Bogor; Jama’ah Ahmadiyah Indonesia, t.t,

Majelis Amilah JAI, Pedoman Rishta Nata. Bogor, 2004.

Maryam, https://eprints.akakom.ac.id/5815/4/BAB%20II.doc, hlm. 9. Akses pada 20 September 2020.

Murtiono, Wawancara mubaligh cabang Yogyakarta, Februari 10, 2021.

Newman, David M. Dan Grauerholz, Liz, Sociology of Families, second edition. Newbury Park: Pine Forge Press, 2002.

Sa’dan, Masthuriyah, Perempuan Ahmadiyah dalam Perkawinan, Sebuah Narasi Pengalaman” dalam buku. Yogyakarta: ISAIS, 2018.

Syamsir Ali, “Madu Ahmadiyah Untuk Para Penghujat”, (Wisma Damai, (2009). Diakses dari Ahmadiyah.id.

Zuhaili, Wahbah, al-Wajiz fi Usuli al-Fiqh. Beirut: Dar al-Fikr, 1999.

Downloads

Published

2022-12-18

How to Cite

Hidayatullah, S. (2022). Pernikahan Endogami Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta Perspektif Maqashid Al-Shari’ah . AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 12(2), 1–20. https://doi.org/10.15642/alhukama.2022.12.2.1-20

Issue

Section

Articles