Fenomena Preman Berkelompok di Indonesia (Bentuk Praktik Hirabah dalam Hukum Islam)

Authors

  • Abdul Karim Munthe Universitas Indonesia
  • Virzana Mutiara Hanifa Universitas Indonesia
  • Ibrahim Ghifar Hamadi Universitas Indonesia
  • Chintia Azahra Nurfaiza Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.15642/aj.2023.9.2.236-265

Keywords:

preman, kejahatan terorgansir, hirabah, pidana Islam

Abstract

Preman berkelompok di Indonesia membahayakan karena seringkali memiliki suatu hierarki  kepemimpinan dan pengaruh atas suatu wilayah. Ada yang sifatnya terorganisir dengan suatu pengaruh politis di teritori tertentu. Hal ini membuat mereka lebih mudah melakukan kejahatan bermotif keuntungan ekonomi. Secara terang-terangan mereka dapat melakukan kejahatan seperti memeras, merampok, dan menggelapkan. Untuk menjelaskan kompleksitas kejahatan premanisme, dapat digunakan doktrin kejahatan terorganisir. Doktrin ini dapat menjadi pisau analisis untuk membongkar kompleksitas kejahatan ini. Maka, secara hukum, penyertaan dan pertanggungjawaban pidana untuk anggota kelompok preman dapat diinvestigasi lebih lanjut. Dalam pidana Islam, jarimah hirābah  dapat digunakan untuk preman. Menurut para fukaha, hirābah sering dijabarkan sebagai bandit/begal, namun secara esensi hirābah bermakna gangguan keamanan masyarakat, yang merupakan deskripsi tepat untuk beberapa jenis preman. Tulisan ini menggunakan metode doktrinal dan kaidah ushul fiqh untuk menemukan kesamaan unsur kejahatan premanisme berkelompok dengan hirābah . Kejahatannya yang berkelompok, menimbulkan kekacauan dan ketakutan, dan mengandung unsur politik. Untuk itu, perlu adanya pengadopsian model pertanggungjawaban dan pemidanaan yang telah dirumuskan dalam hukum Islam.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abadinsky, Howard. Organized Crime. New York: Columbia University Press, 2009.

Anam, Khoirul. "Tindak Pidana Dilakukan oleh Premanisme.” Jurnal Yustitiabelen 4 no.1 (2018).

Anis, Ibrahim. Al-Mu’jam Al-Wasth, Juz II. Istanbul: al-Maktabah al-Islamiyah.

Arief, Barda Nawawi. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1996

Atika. “Penanggulangan Premanisme Menurut Pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palembang” Intizar 19 no. 2 (2013).

Audah, Abdul Qadir. al-Tasyri al-Jina’i al-Islami (Ensiklopedia Hukum Pidana Islam) Jilid II, terj., Jakarta: Rehal Publika, 2007.

bin Ali bin Muhammad Al-Syaukani, Muhammad. Nail Al-Autar Jilid VII. Beirut: Dar Al-Fikr.

bin Mohammad, Abdul Basir. "Vicarious Liability: A Study of the Liability of Employer and Employee in the Islamic Law of Tort." Arab Law Quarterly (2000).

bin Muhammad Abu Syubhah, Muhammad. Al-Hudud fi Al-Islam wa Muqaranatuha bi Al-Qawanin Al-Wad’diyyah. Kairo: Dar Al-Kuttub: 1974.

Bjerregaard, Beth. "Gang Membership and Drug Involvement: Untangling the Complex Relationship." Crime and Delinquency 56, no. 1 (January 2010)

Busyro, Marwan. "Tinjauan Kriminologis Terhadap Preman yang Melakukan Kejahatan (Studi Kasus Polsek Batangtoru)." Doktrina: Journal of Law 2 no. 2 (2019)

Bagus, M., & Partiah, S. . (2020). Relevansi Hak Asasi Manusia dengan Teori Ahliyyah. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam, 23(1), 106–124. https://doi.org/10.15642/alqanun.2020.23.1.106-124

Bagus, M., Rohmat, A. K. A. ., & Sari, H. N. . (2021). Derivasi Konsep Hak Asasi Manusia terhadap Penyetaraan Posisi Anak Melalui Pendekatan Affirmative Action. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam, 24(1), 59–84. https://doi.org/10.15642/alqanun.2021.24.1.59-84

CNN Indonesia. "Polisi Tangkap Anak Buah John Kei Terkait Senjata Api,” https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200625232903-20-517658/polisi-tangkap-anak-buah-john-kei-terkait-senjata-api. Diakses 6 Mei 2023.

Debora, Sonya Teresa dan Irfan Maullana. “John Kei: Dulu Nus Kei Orang yang Paling Saya Percaya.” https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/06/18275431/john-kei-dulu-nus-kei-orang-yang-paling-saya-percaya?page=all. Diakses pada 24 September 2023.

Decker, Scott dan David Pyrooz. “Gangs Another Form of Organized Crime?” Dalam buku The Oxford Handbook of Organized Crime, ed. Letizia Paoli, 270-87. Oxford, 2014.

Fakhrul, Muhammad, Abdul Rivai Ras, dan Koesnadi Kardi. "Keamanan Nasional Sebagai Sebuah Konsep Sistem Pertahanan dan Keamanan Bagi Indonesia.” Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia 7 no. 7 (2022)

Geis, Gilbert. “Violence and Organized Crime.” The Annals of the American Academy of Political and Social Science 364 (1966).

Hagan, Frank dan Leah E. Daigle. Introduction to criminology: Theories, methods, and criminal behavior. Sage Publications, 2023.

Hagan, Frank. "The organized crime continuum: a further specification of a new conceptual model," Criminal Justice Review 8 no. 2 (1983).

Hanafi, Ahmad. Asas-Asas Hukum Pidana Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1967.

Harkrisnowo, Harkristuti. “Transnational Organize Crime: Dalam Perspektif Hukum Pidana dan Krimonologi.” Indonesian J. In’l L. 1 (2003)

Huda, Chairul. Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan. Kencana, 2015.

Indonesia. Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, UU Nomor 1 Tahun 2023, LN No.1, TLN No. 6842.

Indonesia. Undang-Undang tentang Narkotika, UU Nomor 35 Tahun 2009, LN. No. 143, TLN No. 5062.

Indonesia. Undang-Undang tentang tentang Pengesahan United Nations Convention Against Transnational Organized Crime (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional yang TerorganisasI), UU Nomor 5 Tahun 2009, LN No. 5, TLN No. 4960.

Irfan, Nurul dan Masyrofah. Fiqh Jinayah. Jakarta: Amzah, 2019.

Irsan, Koesparmono. "New Measures of Investigation as a Countermeasure Against Organized Crime in Indonesia." Indonesian Journal of Criminology 1 no. 1 (2000)

Kamali, Mohammad Hashim. "Terrorism, Banditry and Hirābah : Advancing New Shariah Perspectives." ICR Journal 8.1 (2017).

Lynch, G. E. “RICO: The Crime of Being a Criminal, Parts III & IV.” Columbia Law Review 87 no. 5 (1987).

Mulyadi, Lilik. "Perlindungan Hukum Whistleblower dan Justice Collaborator dalam Upaya Penanggulangan Organized Crime di Indonesia Masa Mendatang." PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum (Journal of Law) 1 no. 3 (2014)

Nugroho, Agung Satrio, R. B. Sularto, dan Budhi Wisaksono. "Tinjauan Kriminologis Tindak Premanisme oleh Pengamen di Simpang Lima Kota Semarang." Diponegoro Law Journal 6 no. 1 (2017)

Peters, Rudolph. Crime and punishment in Islamic law: theory and practice from the sixteenth to the twenty-first century. Cambridge: Cambridge University Press, 2005.

Prambadi, Gilang Akbar. “Kriminolog: Preman Kuat karena Dibekingi Polisi.” https://news.republika.co.id/berita/mkzuo2/kriminolog-preman-kuat-karena-dibekingi-polisi. Diakses pada 24 September 2023.

Pusiknas Polri. “Aksi Premanisme Diberantas di Sumut.” https://pusiknas.polri.go.id/detail_artikel/aksi_premanisme_diberantas_di_sumut. Diakses 22 September 2023.

Retnowati, Susi, Asri Agustiwi, dan Putri Maha Dewi. "Efektivitas Peran Kepolisian dalam Menangani Premanisme di Indonesia." Jurnal Hukum dan Kebijakan Sosial New Ratu Adil UNSA 6 no. 2 (2022).

Reza, Sadiq. “Due process in Islamic criminal law.” George Washington International Law Review 46 (2013).

Ryter, Loren. "Pemuda Pancasila: The last loyalist free men of Suharto's order?" Indonesia 66 (1998).

Sanchez-Jankowski, Martin. "Gangs and social change." Theoretical criminology 7 no. 2 (2003).

Sanchez-Jankowski, Martin. Islands in the street: Gangs and American urban society. Univ of California Press, 1991

Santoso, Topo, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2016)

Shachar, Eldar. Holding organized crime leaders accountable for the crimes of their subordinates. Criminal law and Philosophy 6 (2012).

Sudin, Sakinah. “Siapa Oknum Polisi di Polsek, Polres & Polda Dapat 'Jatah Preman' Tiap Bulan dari Bandar Narkoba?” https://makassar.tribunnews.com/2021/03/12/siapa-oknum-polisi-di-polsek-polres-polda-dapat-jatah-preman-tiap-bulan-dari-bandar-narkoba. Diakses pada 24 September 2023.

Tifada, Detha Arya.“ Hercules: Bekas Preman Tanah Abang yang Bakal Jadi Bagian dari Sejarah Jakarta.” https://voi.id/memori/138392/hercules-bekas-preman-tanah-abang-yang-bakal-jadi-bagian-dari- sejarah-jakarta. Diakses 22 September 2023

von Lampe, Klaus. “The Concept of Organized Crime in Historical Perspective,” Forum on Crime and Society 1 no. 2 (2001)

Wahyuningrum, Rima dan Dian Maharani. “Lahan Dikuasai Kelompok Hercules, PT Nila Alam Merugi.” https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/23/19490581/lahan-dikuasai-kelompok-hercules-pt-nila-alam-merugi. Diakses pada 24 September 2023.

Wilson, Ian. “Testing the boundaries of the state: Gangs, militias, vigilantes and violent entrepreneurs in Southeast Asia.” Dalam buku Routledge Handbook of Southeast Asian Politics, ed. Richard Robison, 288-301. Routledge, 2012.

Wilson, Ian Douglas. "Continuity and change: The changing contours of organized violence in post–New Order Indonesia." Critical Asian Studies 38 no. 2 (2006)

Wilson, Ian. "Chapter 10: The Rise and Fall of Political Gangsters in Indonesian Democracy." Dalam buku Problems of Democratisation in Indonesia ed. Edward Aspinall, 199-219. ISEAS Publishing, 2010.

Wilson, Ian. "Reconfiguring rackets: Racket regimes, protection and the state in post-New Order Jakarta.” Dalam buku The State and Illegality in Indonesia ed. Edward Aspinall, 239-61. Brill, 2010.

Wiryomartono, Bagoes, "Masculine Cult and Territorial Control: “Premanisme” in Javanese Urban Areas, Indonesia." Dalam buku Traditions and Transformations of Habitation in Indonesia: Power, Architecture, and Urbanism ed. Bagoes Wiryomartono, 129-43. Springer, 2020.

Wood, Jane, dan Emma Alleyne. "Street gang theory and research: Where are we now and where do we go from here?" Aggression and violent behavior 15 no. 2 (2010).

Downloads

Published

2023-12-07